Kejadian 4: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
:''Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.''<ref>{{Alkitab|Kejadian 4:17}}</ref>
Adam dan Hawa memiliki putra-putri yang lain. Karena itu, Kain pastilah menikahi saudara perempuannya sendiri. Hubungan semacam itu perlu pada mulanya. Di kemudian hari, karena dampak-dampak kejatuhan meningkat dan pernikahan antar kerabat melipatgandakan kelemahan biologis dalam anak-anak maka pernikahan semacam itu dilarang ([[Imamat 18#Ayat 6-18|Imamat 18:6-18]]).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
 
Jumlah keturunan Kain berlipat ganda semakin banyak, sehingga memungkinkan didirikannya suatu kota, di mana kota Henokh ini adalah yang pertama disebutkan dalam seluruh sejarah umat manusia menurut catatan [[Alkitab Ibrani]]/[[Alkitab]] [[Kristen]]. Sarjana Jerman, Erick Sauer, menulis demikian:
:"Sudah terjadi pada zaman Kain, rupanya pada usia lanjutnya, sebuah kota dapat dibangun (mungkin pertama-tama hanya sebuah tempat pemukiman tetap), Kejadian 4:17. Ini tidak terlalu mencengangkan, karena energi kehidupan (''life-energy'') umat manusia pada masa permulaan ini sangatlah kuat. Juga, dengan usia orang-orang tua yang panjang, jumlah anak tentunya lebih banyak daripada yang kemudian; dan, dengan alasan yang sama, banyak generasi hidup bersama pada waktu yang sama. Dengan rata-rata enam orang anak setiap keluarga, pada waktu Kain mencapai usia 400 tahun Ia akan sudah mempunyai lebih dari 100.000 orang keturunan."<ref>Erich Sauer, ''The Dawn of World Redemption'', terjemahan bahasa Jerman ke bahasa Inggris oleh G.H. Lang (Grand Rapids:Wm. B. Eerdmans Pub. Co., 1952), p. 67.</ref>
 
== Ayat 20-21 ==