Aksara Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 364:
| {{jav|ꦏꦴ}} || {{jav|ꦏꦷ}} || {{jav|ꦏꦹ}} || {{jav|ꦻꦏ}} || {{jav|ꦻꦏꦴ}} || {{jav|ꦏꦼꦴ}} || {{jav|ꦏꦵ}}
|}
 
 
=== Angka ===
[[Sistem angka]] Jawa mempunyai numeralnya sendiri, yang hanya terdiri dari angka 0–9 sebagai berikut:
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0"
| 1 || 2 || 3 || 4 || 5 || 6 || 7 || 8 || 9 || 0
|-
| [[File:Jawa 1.png|60px]] || [[File:Jawa_Nga_Lelet.png|60px]] || [[File:Jawa 3.png|60px]] || [[File:Jawa 4.png|60px]] || [[File:Jawa 5.png|60px]] || [[File:Jawa_E.png|60px]] || [[File:Jawa 7.png|60px]] || [[File:Jawa_Pa_Murda.png|60px]] || [[File:Jawa_Ya.png|60px]] || [[File:Jawa 0.png|60px]]
|-
| {{jav|꧑}} || {{jav|꧒}} || {{jav|꧓}} || {{jav|꧔}} || {{jav|꧕}} || {{jav|꧖}} || {{jav|꧗}} || {{jav|꧘}} || {{jav|꧙}} || {{jav|꧐}}
|}
 
Untuk menulis angka yang lebih besar dari 9, gabungkan dua angka atau lebih diatas seperti halnya [[angka Arab]]. Misal, 21 ditulis dengan menggabungkan 2 dan 1 menjadi; {{Jav|꧒꧑}}. Dengan cara kerja yang sama, 90 ditulis dengan {{Jav|꧙꧐}}.
 
Beberapa angka Jawa memiliki bentuk yang sangat mirip dengan karakter silabel Jawa, semisal {{Jav|꧖}} (6) dengan {{Jav|ꦌ}} (aksara e), dan {{Jav|꧗}} (7) dengan {{Jav|ꦭ}} (la). Untuk menghindari kerancuan, angka yang muncul dalam teks ditandai dengan "penanda angka" bernama ''pada pangkat'', yang ditulis '''sebelum''' dan '''setelah''' angka. Misal, selasa 19 maret 2013 ditulis dengan:
 
{{jav|ꦱꦼꦭꦱ ꧇꧑꧙꧇ ꦩꦉꦠ꧀ ꧇꧒꧐꧑꧓꧇}}
 
Di beberapa kasus, [[angka Arab]] menggantikan peran angka Jawa.
 
=== Tanda-tanda Baca (''pada'') ===
Baris 392 ⟶ 413:
| Pada isen-isen || || {{Jav|꧟}} || align="left"|Menandakan salah tulis (lihat bawah), digunakan oleh penulis dari [[Surakarta]].
|- align="center"
| Pangrangkep || || {{Jav|ꧏ}} || align="left"|Menandakan suatu kata yang perlu dibaca dua kaliberulang (reduplikasi atau [[dwilingga]]).
|- align="center"
| Pada guru || [[File:Pada guru.png|center|x40px|link=]] || {{Jav|꧋꧆꧋}} ||align="left"|Mengawali sebuah surat tanpa membedakan umur atau derajat.
Baris 416 ⟶ 437:
* Koma menjadi titik apabila tetap ditulis setelah ''pangkon''.
 
''Tirta tumetes'' dan ''Isen-isen'' memiliki fungsi unik yang sekarang tidak ditemukan lagi dalam ortografi Jawa modern. Apabila terjadi kesalahan penulisan huruf di sebuah teks Jawa, bagian yang salah tidak dicoret namun diberikan salah satu dari dua tanda perbaikan diatas sebanyak tiga kali. ''Tirta tumetes'' digunakan oleh penulis [[Yogyakarta]], sementara ''Isen-isen'' digunakan oleh penulis [[Surakarta]]. Sebagai contoh, seorang penulis dari Yogyakarta ingin menulis ''pada luhur'' namun salah tulis menjadi ''pada wu...'', maka akan ditulis:
 
{{jav|ꦥꦢꦮꦸ꧞꧞꧞ꦭꦸꦲꦸꦂ}}
Baris 425 ⟶ 446:
 
{{jav|ꦥꦢꦮꦸ꧟꧟꧟ꦭꦸꦲꦸꦂ}}
 
 
''Pangrangkep'' pada dasarnya adalah [[angka Arab]] dua (٢) yang menandakan kata berulang. Dari segi bentuk, angka arab dua (٢) and ''pangrangkep'' ({{Jav|ꧏ}}) sama persis. Kedua karakter ini dibedakan agar tidak terjadi rendering penulisan dwi-arah, mengingat Jawa ditulis dari kiri ke kanan dan [[abjad Arab|Arab]] ditulis dari kanan ke kiri. Menariknya, metode menggunakan angka untuk menandakan kata berulang masih sering terlihat dalam teks singkat masa kini, seperti "hati2" atau "anak2". Metode ini bahkan masih resmi pada [[ejaan Republik]] hingga akhirnya dihilangkan pada [[EYD]] tahun 1972.
 
== Penulisan kata ==