Raden Adipati Wira Tanu Datar VI: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abex888 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
 
==Regent Cianjur==
Keadaan pemerintahan pada masa Wira Tanu Datar VI sangat lancar, kebun kopi di Cianjur sangat bagus dan sawah semakin luas. Wira Tanu Datar VI merupakan salah satu regent yang memerintah sangat lama yaitu sekitar 37 tahun. Ia pun regent sepuh yang paling dihormati oleh regent-regent yang lain di Priangan. Hal ini terjadi karena banyak regent yang lain pernah menjadi bawahannya ketika menjadi Umbul atau Cutak. Salah satu contohnya adalah [[Pangeran Kornel]], regent [[Sumedang]] yang ketika muda nya pernah menjadi Cutak bawahan Wira Tanu Datar VI.<ref name="Sajarah Cianjur">{{cite book | last=Suryaningrat | first=Bayu | authorlink= | year=[[1982]] | title=Sajarah Cianjur Sareng Raden Aria Wira Tanu Dalem Cikundul Cianjur | edition= | publisher=Rukun Warga Cianjur-Jakarta, Jakarta | id= }}</ref> Wira Tanu Datar VI adalah keturunan Wira Tanu terakhir yang memerintah Cianjur. Hal ini terjadi karena tidak ada anaknya yang dapat dijadikan regent. Beberapa kejadian yang menyebabkan hal ini adalah :
 
 
Wira Tanu Datar VI adalah keturunan Wira Tanu terakhir yang memerintah Cianjur. Hal ini terjadi karena tidak ada anaknya yang dapat dijadikan regent. Beberapa kejadian yang menyebabkan hal ini adalah :
===Raden Prawiranagara===
Raden Prawiranagara adalah anak laki-laki pertama Wira Tanu Datar VI. Ketika patih Mangkupraja berhenti dari jabatannya ia dijadikan patih Cianjur dengan gelar Demang. Berikutnya ia merangkap jabatan sebagai Cutak [[Jampang]]. Prawiranagara terkenal kejam dan bengis pada rakyat. Banyak yang sakit hati dan tidak suka padanya. Sifatnya ini kurang disukai oleh residen Priangan. Prawiranagara pernah dibujuk untuk melaksanakan ibadah [[haji]]. Hal ini ternyata salah satu taktik untuk mengucilkan dirinya dari jabatan regent. Karena kejadian ini ia akhirnya minta berhenti dari jabatan patih dan cutak.
Baris 51 ⟶ 49:
===Raden Natanagara===
Raden Natanagara adalah putra laki-laki kedua dari Wra Tanu Datar VI. Ia terkenal humoris, senang main-main dan melawak. Ketika kakaknya berhenti ia meminta gelar Demang. Pada tanggal 20 Januari 1807 ia dilantik sebagai Cutak Jampang dengan Gelar Demang. Karena hal ini pun ia dianggap tidak bisa diangkat sebagai regent <ref name="Sajarah Cianjur">{{cite book | last=Suryaningrat | first=Bayu | authorlink= | year=[[1982]] | title=Sajarah Cianjur Sareng Raden Aria Wira Tanu Dalem Cikundul Cianjur | edition= | publisher=Rukun Warga Cianjur-Jakarta, Jakarta | id= }}</ref>
 
===Pembentukan Kepatihan Tjikole===
Di awal masa pemerintahannya, Wira Tanu Datar VI membentuk sebuah Kepatihan bernama '''Kepatihan Tjikole''' yang merupakan cikal bakal dari [[Kabupaten Sukabumi]] saat ini. Kepatihan ini berpusat di Tjikole (sekarang bagian dari [[Kota Sukabumi]]).
 
==Kematian==