Kerajaan Israel (Samaria): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
Selama enam puluh tahun pertama, raja-raja Yehuda berusaha mengembalikan otoritas mereka terhadap kerajaan utara, dan terjadi perang yang terus berkecamuk di antara mereka. Selama delapan puluh tahun berikutnya, sudah tidak terjadi lagi perang terbuka di antara mereka, dan kemudian menjadi saling bersekutu, bekerja sama melawan musuh mereka, khususnya [[Damaskus]].
 
Israel berdiri sebagai sebuah negara merdeka selama kira-kira 200 tahun, hingga sekitar tahun 720 SM, saat ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Asyur]]. Alkitab mengisahkan bahwa seluruh orang Israel dibuang, yang kemudian dikenal dengan "[[Sepuluh suku yang hilang]]". Namun, ada yang memperkirakan hanya seperlima populasi (sekitar 40.000) yang benar-benar dipindahkan dari wilayah mereka selama dua periode pengasingan dibawah [[Tiglath-Pileser III]] dan [[Sargon II]].<ref>Finkelstein & Silberman 2001, [[''The Bible Unearthed]]''.</ref> Banyak orang Israel melarikan diri ke selatan ke Yerusalem, yang menjadi lima kali lipat lebih luas selama periode ini, sehingga didirikan sebuah tembok baru dan sebuah mata air ([[Siloam]]) yang disediakan oleh Raja [[Hizkia]].
 
Setelah kehancuran Israel, Yehuda masih bertahan hingga sekitar satu setengah abad hingga ditaklukkan oleh bangsa Babilonia.