Marhaenisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tonggeret (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 120.175.138.117 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Marhaenisme''' adalah [[ideologi]] yang menentang penindasan manusia atas manusia dan [[bangsa]] atas bangsa. Untuk masa sekarang, [[ideologi]] ini telah berkembang dan dikenal dengan nama [[Marhaenisme Kekinian]]. [[Ideologi]] ini dikembangkan dari pemikiran presiden pertama [[Indonesia]], [[Soekarno]]. Ajaran ini awalnya bermaksud mengangkat kehidupan rakyat/orang kecil. Orang kecil yang dimaksud adalah [[petani]] dan [[buruh]] yang hidupnya selalu dalam cengkeraman orang-orang kaya dan penguasa.
 
Marhaenisme diambil dari seorang petani bernama Marhaen yang hidup di [[Indonesia]] dan dijumpai Bung Karno pada tahun 1920-an. DiaDalam versi yang berbeda, nama petani yang dijumpai [[Bung Karno]] di daerah Bandung, Jawa Barat itu adalah Aen. Dalam dialog antara Bung Karno dengan petani tersebut, selanjutnya disebut dengan panggilan Mang Aen. Petani tersebut mempunyai berbagai faktor produksi sendiri termasuk lahan [[pertanian]], [[cangkul]] dan lain-lain yang ia olah sendiri, namun hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan hidup keluarganya yang sederhana. Kondisi ini kemudian memicu berbagai pertanyaan dalam benak Bung Karno, yang akhirnya melahirkan berbagai dialektika pemikiran sebagai landasan gerak selanjutnya. Kehidupan, kepribadian yang lugu, bersahaja namun tetap memiliki semangat berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya inilah, maka nama petani tersebut oleh Bung Karno diabadikan dalam setiap rakyat Indonesia yang hidupnya tertindas oleh sistem kehidupan yang berlaku. Sebagai penyesuaian bahasa saja, nama Mang Aen menjadi Marhaen.
 
Marhaenisme pada esensinya adalah sebuah ideologi perjuangan yang terbentuk dari Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa versi [[Bung Karno]].