Syi'ah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
[[Berkas:Mawla.jpg|thumb|left|185px|Perangko [[Iran]] bertuliskan Hadits Gadir Kum. Ketika itu Nabi Muhammad menyebut Ali sebagai ''mawla''.]]
Istilah ''Syi'ah'' berasal dari [[Bahasa Arab]] (شيعة) "Syī`ah".
"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" (شيعة علي) yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya [[Surat Al Bayyinah|Q.S. Al-Bayyinah]] ayat "khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali, kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka hum al-faizun".<ref>Riwayat di Durul Mansur milik Jalaluddin As-Suyuti</ref>
Baris 20:
Muslim Syi'ah percaya bahwa [[Ahlul Bait|Keluarga Muhammad]] (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang [[Qur'an]] dan [[Islam]], guru terbaik tentang Islam setelah Nabi [[Muhammad]], dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi [[Sunnah]].
Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa [[Ali bin Abi Thalib]], yaitu sepupu dan menantu [[Muhammad]] dan kepala keluarga [[Ahlul Bait]], adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan [[khalifah]] lainnya yang diakui oleh Muslim [[Sunni]].
Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan
Tanpa memperhatikan perbedaan tentang [[khalifah]], Syi'ah mengakui otoritas [[Imam Syi'ah]] (juga dikenal dengan ''Khalifah Ilahi'') sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.
|