Surna Tjahya Djajadiningrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
'''Surna Tjahja Djajadiningrat''' ([[Jakarta]], [[DKI Jakarta]], [[01 September]] [[1944]]) atau lengkapnya '''Prof. Ir. H. Surna Tjahja Djajadiningrat, MSc., Ph.D.''', juga dikenal dengan nama '''Prof. Naya''', adalah seorang Guru Besar [[ITB]] di bidang [[Teknik lingkungan|Manajemen Lingkungan]]<ref name="
== Biografi ==
Baris 41:
Proses pendirian [[ESQ Business School]] tak lepas dari andil beliau. Keinginannya itu didasari oleh persamaan visi, yaitu terbentuknya generasi muda yang berkarakter.<ref name="ESQNews">{{cite news|author = Tino|title = Surna Tjahja Djajadiningrat: Bangsa yang Berkarakter, Itu Mimpi Saya|url=http://esq-news.com/2012/berita/03/15/surna-tjahja-djajadiningrat-bangsa-yang-berkarakter-itu-mimpi-saya.html|publisher = ESQ News|date = [[15 Maret]] [[2012]]|accessdate = [[24 Mei]] [[2013]]}}</ref> [[ESQ Business School]] selain mengembangkan [[IQ|intelektualitas]], juga membekali dengan [[EQ|kecerdasan emosional]] dan [[SQ|spiritual]] untuk mencetak pemimpin yang tangguh di dunia bisnis.<ref name="ESQNews"/> Dengan mendirikan [[ESQ Business School]] baginya sama saja dengan membangun generasi masa depan yang berilmu, berkarakter, dan berkebangsaan. Bangsa yang besar, lanjutnya, adalah bangsa yang berilmu, berkarakter, dan berkebangsaan.<ref name="ESQNews"/>
Melalui [[ESQ Business School]], beliau ingin mencetak lulusan yang berkarakter 7 Budi Utama, yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, visoner, disiplin, kerjasama, adil, peduli. Tak hanya itu, ia juga menginginkan lulusan yang memiliki jiwa entrepreneurship dan tentunya kemampuan akademik yang bagus.<ref name="ESQNEWS"/>
Beliaupun menambahkan, banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa orang yang berhasil itu [[IQ|kecerdasan intelektualnya]] hanya 20 persen, sedangkan 80 persennya ada di [[EQ|kecerdasan emotional]] dan [[SQ|spiritual]]. Itulah yang ingin dibangun di [[ESQ Business School]].<ref name="ESQNEWS"/>
Menurutnya, bangsa [[Indonesia]] telah kehilangan ruhnya, karena kehilangan ruh akhirnya kehilangan identitas. “Kita kehilangan identitas. Bangsa yang kehilangan identitas tak akan maju. Jadi di [[ESQ Business School]] ini kita harus membangun wawasan berkebangsaan, jiwa yang kreatif berlandaskan spiritual dan kemampuan intelektualnya,” paparnya.<ref name="ESQNEWS"/>
=== Pendidikan ===
|