Meranti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
|||
Baris 32:
''Shorea'' menyebar terutama di [[Asia Tenggara]]; ke barat hingga [[Srilanka]] dan [[India]] utara, dan ke timur hingga [[Filipina]] dan [[Maluku]]. Marga ini tidak ditemukan di [[Nusa Tenggara]], akan tetapi [[fosil]] kayunya didapati di sana.<ref name=soeria_415/> Di wilayah [[Malesia]], marga ini dijumpai hingga sebanyak 163 spesies<ref name=soeria_415/>, dan umumnya mendominasi tajuk [[hutan hujan tropika]]. Pohon [[angiospermae]] tertinggi yang terdokumentasi di wilayah tropika adalah ''[[Shorea faguetiana]]'' setinggi 88,3[[meter|m]] di [[Taman Nasional Perbukitan Tawau]], di [[Sabah]], dan di taman tersebut sekurangnya masih tercatat 5 spesies lain dari marga yang sama yang memiliki tinggi pohon mencapai lebih dari 80m, yakni ''[[Shorea argentifolia|S. argentifolia]]'', ''[[Shorea gibbosa|S. gibbosa]]'', ''[[Shorea johorensis|S. johorensis]]'', ''[[Shorea smithiana|S. smithiana]]'' and ''[[Shorea superba|S. superba]]''<ref>{{cite web | url = http://www.nativetreesociety.org/worldtrees/sea_ei/borneo_ii.htm | title = Borneo | publisher = [[Eastern Native Tree Society]] | accessdate= 2008-06-21}}</ref>. Pulau [[Kalimantan]] juga merupakan pusat keragaman marga ''Shorea''; sebanyak 138 spesiesnya didapati di sana, dan 91 di antaranya bersifat [[endemik]]<ref name = Ashton>Ashton, P.S. Dipterocarpaceae. In ''Tree Flora of Sabah and Sarawak,'' Volume 5, 2004. Soepadmo, E., Saw, L.G. and Chung, R.C.K. eds. Government of Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. [[ISBN 983-2181-59-3]]</ref>.
== Biologi
Kebanyakan ''Shorea'' merupakan spesies dengan musim perbungaan raya. Musim perbungaan raya adalah musim berbunga aneka (hampir semua) spesies [[dipterokarpa]], bersama pohon-pohon suku tetumbuhan lainnya, yang berlangsung kurang lebih serentak secara berkala, dalam jangka waktu yang tidak teratur antara 3–10 tahun<ref name = Sakaia>{{cite journal |last= Sakai|first= Shoko |authorlink= |coauthors= Kuniyasu Momose, Takakazu Yumoto, Teruyoshi Nagamitsu, Hidetoshi Nagamasu, Abang A. Hamid and Tohru Nakashizuka |year=1999 |month= |title= Plant reproductive phenology over four years including an episode of general flowering in a lowland dipterocarp forest,Sarawak, Malaysia|journal=American Journal of Botany |volume=86 |issue= |pages=1414–1436 |id= |url= http://www.amjbot.org/cgi/content/abstract/86/10/1414|accessdate= 2007-11-13 |quote=|doi= 10.2307/2656924|pmid= 10523283 }}</ref>. Diduga bahwa perbungaan, yang kemudian diikuti pula oleh perbuahan, serentak ini ber[[evolusi]] untuk mengatasi gangguan [[hewan|hewan-hewan]] pemakan biji<ref name = Currena>{{cite journal |last= Curren|first= Lisa M. |authorlink= |coauthors= M. Leighton |year=2000 |month= |title= Vertebrate responses to spatiotemporal variation in seed production of mast-fruiting Dipterocarpaceae|journal=Ecological Monographs |volume=70 |issue=1 |pages=101–128 |id= |url= http://www.esajournals.org/perlserv/?request=get-abstract&doi=10.1890%2F0012-9615(2000)070%5B0101%3AVRTSVI%5D2.0.CO%3B2&ct=1|accessdate= 2007-11-13 |quote= }}</ref> atau untuk menyukseskan penyerbukan bunga<ref name = Sakaia/>. Agaknya kedua-dua penjelasan itu dapat diterima<ref name = Maycocka>{{cite journal |last= Maycock|first= Colin R. |authorlink= |coauthors= Richard N. Thewlis, Jaboury Ghazoul, Reuben Nilus and David F.R.P Burslem |year=2005 |month= |title= Reproduction of dipterocarps during low intensity masting events in a Bornean rain forest|journal=Journal of Vegetation Science |volume= 16|issue= |pages= 635–646 |id= |url= http://www.bioone.org/perlserv/?request=get-abstract&doi=10.1658%2F1100-9233(2005)016%5B0635%3ARODDLI%5D2.0.CO%3B2|accessdate= 2007-11-13 |quote=|doi= 10.1658/1100-9233(2005)016[0635:RODDLI]2.0.CO;2 }}</ref>.
Baris 42:
''Shorea'' adalah salah satu marga penghasil kayu-kayu dipterokarpa yang terpenting. Aneka jenis kayu meranti ([[meranti kuning]], [[meranti merah|merah]], dan [[meranti putih|putih]]), [[balau]], [[bangkirai]], [[balangeran]] dan lain-lain, tergabung di sini. Di samping itu, marga ini juga menghasilkan [[resin]] yang disebut [[damar]] dari berbagai kualitas; salah satu yang terbaik kualitasnya adalah [[damar mata kucing]]. Damar terutama digunakan dalam industri [[pernis]] dan [[cat]], serta untuk pengolahan kimiawi lainnya.
Beberapa spesies ''Shorea'' menghasilkan [[tengkawang]], yakni buah meranti-merantian yang besar dan berlemak. Setelah disalai agar awet, biji tengkawang dikempa untuk mengeluarkan minyaknya yang berharga tinggi. Minyak tengkawang digunakan dalam industri [[kosmetika]] dan makanan. Biji ''Shorea'' mengandung lemak yang lumayan (40-60 %) dan protein yang banyak (5-6 %). Dalam industri makanan, ia dipergunakan untuk menggantikan [[mentega coklat]] (cocoa butter). Selain itu pula, ''Shorea''/tengkawang ini juga bahan untuk membuat [[sabun]], dan [[obat]]-obatan. Diimpor ke [[Inggris]], [[Belanda]], dan [[Jepang]] dengan nama ''illipe nut''. [[Pontianak]] dahulu dikenal sebagai [[kota]] [[ekspor|pengekspor]] terbesar di [[Indonesia]]. Kayunya juga bermanfaat sebagai alat-alat rumah tangga.<ref name=TanamanIndustri>[[Setijati Sastrapradja|Sastrpradja, Setijati]]; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Roekmini; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Prana, Made Sri (1981). ''Tanaman Industri''. '''10''':120{{spaced ndash}}121. [[Jakarta]]:[[Lembaga Biologi Nasional|LBN]] - [[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]].</ref>
== Ekologi ==
Ada sekitar 200 jenis tengkawang dalam [[genus]] ''Shorea''. Di [[Jawa]], ''Shorea'' spp. dicoba untuk ditumbuhkan oleh [[Lembaga Penelitian Hutan]] - [[LIPI]] di [[Haurbentes, Bogor|Haurbentes]], [[Bogor]]. Sampai tahun 1981, tengkawang belum dibudidayakan. ''Shorea'' diperbanyak melalui [[biji]] dan berkecambah setelah 2-3 hari. Semaian yang sudah cukup kuat, ditanam di lapangan, ditanam dengan jarak 6 × 6 [[meter|m]] dengan diberi lindungan. Tengkawang [[bunga|berbunga]] setiap tahun kecuali ''[[Shorea stenoptera|S. stenoptera]]'' yang dibudidayakan di Haurbentes. ''S. macrophylla'' berbuah mulai dari usia 26 tahun. ''S. stenoptera'' pada usia 9 tahun, dan berproduksi dengan baik setelah 12-13 tahun. Pada usia 2-6 m, ia sudah bisa berbunga di usia mudanya (1-2 tahun).<ref name=TanamanIndustri/>
== Status konservasi ==
|