Adiwarman Karim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Diazdiazdi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Diazdiazdi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Meskipun dididik dalam lingkungan keluarga yang taat, ketika remaja, Adi sempat terseret pergaulan anak-anak ibu kota. Ia lebih senang hura-hura dan disko ketimbang belajar atau mengaji. Meskipun bisa melewati jenjang sekolah menengah dengan baik, sikap suka hura-huranya tetap melekat hingga ia kuliah di [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB). Ia masuk ke jurusan ekonomi pertanian. Namun, nilainya jeblok. Sadar dengan itu, ia berusaha melepaskan diri dari pergaulan teman-temannya, dengan menyibukkan diri. Ia mengambil kuliah lagi di [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (UI). Pada tahun 1985, ayahnya meninggal akibat kanker yang dideritanya.{{sfn|Dahsyatnya Istikharah|pp=131}}
 
Lulus dari IPB tahun 1986, Adi menerima tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan master bidang keuangan di [[Universitas Boston]], [[Amerika Serikat]]. Setelah menyelesaikan tesistesisnya tentang ekonomi syariah Iran, ia melanjutkan kuliahnya ke [[Universitas European]], [[Belgia]] dan meraih gelar M.B.A pada tahun 1988. Pada tahun 1989, ia menyelesaikan kuliahnya yang sempat terbengkalai di UI. Pada tahun 1992, ia tamat dari Boston University dengan gelar M.A.E.P.{{sfn|Dahsyatnya Istikharah|pp=131}}
 
== Referensi ==