Tuhan Bapa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 10:
=== Konsep Allah Bapa di dalam agama Islam ===
[[Islam]] tidak memandang Allah dalam peran seperti itu. Atribusi seperti itu tidak diterima oleh Al Qur'an. "Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya." (Surah 5:18)Tentu saja jelas, bahwa Allah [[Islam]] berbeda dengan Allah [[Kristen]]
Di dalam Al Quran surah Al-Qasas, 28:88, dinyatakan bahawa "Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun. Tidak ada Tuhan melainkan Dia (Allah). Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan"
Baris 23:
{{Christianity}}
== Allah Bapa dalam Kekristenan ==
Dalam [[Kekristenan]], Allah disebut "Bapa" dalam pengertian yang tidak pernah dikenal sebelumnya, selain sebagai Pencipta dan Pemelihara ciptaan, dan Pelindung bagi anak-anak-Nya, umat-Nya. Bapa dikatakan mempunyai hubungan yang kekal dengan Anak Tunggal-Nya, [[Yesus]]. Hal ini menunjukkan bahwa, [[Kristus]] adalah Anak [[Allah]] yang lahir dari Dia. Hal ini menyiratkan suatu hubungan yang eksklusif dan akrab yang menjadi hakikat-Nya yang khas: "...tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya" ([[Matius]] 11:27). Dalam teologi Kristen, ini adalah ungkapan dari pengertian tentang Bapa yang menjadi hakikat sifat Allah, suatu hubungan yang kekal. Bentuk dominan dari teologi ini menyatakan bahwa hubungan ini merupakan [[misteri]] Kristen yang disebut [[Tritunggal]].
Roma 8 : 14 - 17, "Semua orang, yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."
Dari penggalan surat Paulus kepada jemaat di Roma tsb, bahwa yang disebut anak Allah bukanlah semua orang, melainkan orang yang dipimpin Roh Allah. Jadi orang yang disebut 'anak Allah', memperoleh status itu semata-mata karena kasih karunia Allah kepadanya, bukan karena usaha atau kebaikan orang itu, melainkan hanya anugrah semata.Dia juga disebut Bapa, karena Dia adalah sumber dan pemelihara dari orang [[Kristen]].
Bagi orang Kristen, hubungan Allah Bapa dengan manusia adalah bagaikan seorang ayah dengan anak-anaknya. Jadi, orang-orang yang terpilih oleh kasih karunia Allah disebut sebagai ''anak-anak Allah'' (Bandingkan dengan 1Petrus2:9). Bagi orang Kristen, hubungan Allah Bapa dengan umat manusia adalah laksana hubungan antara Pencipta dengan ciptaan-Nya, dan dalam hubungan itu, Ia adalah Bapa dari semuanya. Dalam pengertian ini, Perjanjian Baru mengatakan bahwa gagasan tentang keluarga berasal dari Allah Bapa ([[Efesus]] 3:15). Jadi, hubungan Allah dengan anak-anakNya adalah panutan dan model untuk membina keluarga Kristen agar senantiasa bertumbuh di dalam iman perbuatan dan pengenalan takut akan Allah.
Orang Kristen percaya bahwa mereka dijadikan partisipan di dalam hubungan rohani yang kekal antara Bapa dan Anak, melalui [[Tuhan]] Yesus Kristus. Orang Kristen menyebut diri mereka anak-anak Allah ''melalui pengangkatan'':
:''Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.'' (Galatia 4:4-7)
Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini yang adalah gambaran dan rupa (duplikat dan bayangan) dari Sang Bapa Sorgawi yang murni.
Bapa (Kepribadian Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak ataupun juga dengan Roh Kudus.Juga perlu diketahui, kehadiran [[Allah]] Bapa dan [[Allah]] Putra dan Roh itu adalah satu dan tidak terpisahkan. Ini adalah misteri [[Alkitab]].Bisa dibilang dalam hakikat dan hayat-Nya Bapa,Anak,dan Roh Kudus adalah sama. Bapa adalah Anak adalah Roh Kudus itu yang telah disalurkan ke manusia tripartit yang menerima [[Kristus]] sebagai [[Juruselamat]].
=== Trinitarianisme dan konsep-konsep Kristen lainnya ===
|