Suku Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Buricak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Buricak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 120:
 
== Profesi ==
Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani, dan berladang, ini disebabkan Tanah Sunda yang subur.<ref>{{cite book | last = Hendayana | first = Yayat | publisher= Pikiran Rakyat | title =Jawa Barat 2010, Terdepan atau Terpinggirkan? | date = | year = | url = | accessdate = | isbn = }}</ref> Sampai abad ke-19, banyak dari masyarakat Sunda yang berladang secara berpindah-pindah.
 
Selain bertani, masyarakat Sunda seringkali memilih untuk menjadi pengusaha dan pedagang sebagai mata pencariannya. Meskipun kebanyakan berupa wirausaha kecil-kecilan yang sederhana, seperti membuka [[warung]] atau rumah makan, membuka toko barang kelontong, serta membuka toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Di daerah perkotaan banyak pula yang membuka usaha percetakan, warnet, distro, cafe, rental mobil dan jual beli kendaraan bekas. [[Chairul Tanjung]], [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]], dan [[Sandiaga Uno]] merupakan contoh-contoh pengusaha berdarah Sunda yang berhasil. Chairul Tanjung dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja bahkan masuk ke dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia yang dirilis majalah Forbes pada tanggal 29 November 2012.