Risin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamsa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alamsa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
== Sejarah ==
Risin pertama kali ditemukan ilmuwan Jerman, [[Peter Hermann Stillmark]] pada tahun 1888. Ia menguji coba ekstrak biji kastroli atau Kasturi (CastrolCastor Bean) pada sel darah merah. Hasil uji cobanya saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah. Pada saat itu, Stillmark tidak mengetahui ada apa di balik semua itu. Namun selanjutnya diketaui yang berperan dalam penggumpalan sel darah merah tersebut adalah suatu protein enzim yang dikenal sebagai risin.<ref>[http://www.ansci.cornell.edu/plants/toxicagents/ricin.html Ricin Toxin from Castor Bean Plant, Ricinus communis]</ref>
 
Risin merupakan salah satu racun paling berbahaya di dunia, dan masuk kategori super racun. <ref>[http://www.washingtonpost.com/blogs/style-blog/wp/2013/06/01/wicked-plants-author-amy-stewart-on-the-dangers-of-ricin-tainted-letters/ ‘Wicked Plants’ author Amy Stewart on the dangers of ricin-tainted letters]</ref> Racun risin merupakan racun yang sangat berbahaya, lebih mematikan 6.000 kali dibandingkan racun sianida dan lebih berbahaya 12 ribu kali dibandingkan racun ular derik. Racun ini bahkan disebut-sebut tidak memiliki obat penawarnya.<ref>[http://www.portalkbr.com/berita/luarnegeri/2596128_4213.html Teridentifikasi, Tersangka Pengirim Surat Beracun Risin untuk Senator Amerika]</ref>