Bekam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Assabilholy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 162:
# Waspadalah terhadap praktik bekam yang mendatangi langsung ke tempat pasien (inhouse), kecuali jika satu pasien dilayani dengan satu set alat bekam, tanpa yang lain.<ref>http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik</ref>
# Berhati-hatilah terhadap praktik bekam yang titiknya terlalu banyak secara sekaligus, karena cara ini berpotensi mengakibatkan demam, pingsan, badan lemas dan munculnya blister di kulit.<ref>http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam-hijamah/tips-memilih-praktik-bekam-yang-baik</ref>
# Pilihlah Terapis bekam yang bersertifikat dan diutamakan memiliki pendidikan/pengetahuan medis yang cukup.<ref>http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/</ref>
# Pastikan Terapis tersebut memiliki peralatan standar sterilisasi (sterilisator) yang memadai.<ref>http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/</ref>
# Menggunakan peralatan medis standar (hanscon, masker, pisau bedah, kassa steril, dll) Hindari penggunaan silet, cutter, kaca, tissue gulung, kapas, atau kop berupa tanduk, bambu dan gelas biasa. Dalam prakteknya Rosulullah menggunakan metode syartoh (sayatan) ketika berbekam.<ref>http://kaahil.wordpress.com/2009/03/08/bekam-tanya-jawab-bersama-drabu-hana-bag2/</ref>