Kupu-kupu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 50:
Larva kupu-kupu, yaitu [[ulat]], memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies seperti ''[[Spalgis epius]]'' dan ''[[Liphyra brassolis]]'' yang memakan serangga.
Beberapa [[larva]], terutama yang tergolong dalam [[Lycaenidae]], menjalin [[Mutualisme (biologi)|hubungan yang saling menguntungkan]] dengan [[semut]]. Beluncas berhubungan dengan semut dengan menggunakan getaran yang dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia.<ref>{{cite journal |doi=10.1111/j.1096-3642.1988.tb01201.x |title=The larval ant-organs of Thisbe irenea (Lepidoptera: Riodinidae) and their effects upon attending ants |year=1988|author=Devries, P.J. |journal=Zoological Journal of the Linnean Society |volume=94 |page=379|issue=4}}</ref><ref>{{cite journal |pmid=17733373 |year=1990 |month=Jun |author=Devries, Pj|title=Enhancement of Symbioses Between Butterfly Caterpillars and Ants by Vibrational Communication|volume=248 |issue=4959 |pages=1104–1106 |doi=10.1126/science.248.4959.1104 |journal=Science}}</ref> Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan [[madu serangga|rembesan madu]].
Beluncas membesar melalui serantaian tingkat yang disebut instar. Menjelang akhir setiap instar, larva menjalani proses yang disebut [[apolisis]], yang mana [[kulit ari]], yaitu lapisan luar keras yang terbuat dari campuran [[kitin]] dan [[protein | protein-protein]] khusus, dikeluarkan dari [[epitelium skuamus | epidermis]] yang lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit ari yang baru di bawah. Di akhir setiap instar, larva itu [[ekdisis | bersalin]] kulit lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan menghasilkan pigmen dengan cepat.<ref name=braby>{{cite book |title=Butterflies of Australia: Their Identification, Biology and Distribution|last=Braby |first=Michael |year=2000 |publisher=Csiro Publishing |location=Australia |isbn=9780643102927 |url=http://books.google.com.my/books?id=mHhKJjj6FscC&pg=PT35&dq=apolysis+butterfly&hl=en&sa=X&ei=ujq-T7XWOM2viQeJ2-y4Dw&ved=0CDYQ6AEwAA#v=onepage&q=apolysis%20butterfly&f=false |accessdate=2012-05-24}}</ref> Proses menyalin kulit ini bisa memakan waktu berhari-hari. Corak kepak kupu-kupu mulai berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang terakhir.
[[Ulat]] kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam pasang [[prokaki]] yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu'' krusye'' yang membantu beluncas menggenggam substrat.
Beberapa ulat bisa menggembungkan sesebahagian kepalanya supaya mirip ular sebagai langkah pertahanan. Ada juga yang dilengkapi dengan mata palsu agar lebih efisien. Beberapa beluncas memiliki struktur khusus bergelar [[osmeterium]] yang dibokongkan untuk merembeskan bahan kimia yang busuk pada tujuan pertahanan juga.
Tumbuhan perumah sering mengandung bahan beracun di dalamnya yang dapat dipisahkan oleh beluncas untuk disimpan sampai tingkat dewasa agar tidak sedap dimakan [[burung]] dan predator-predator yang sejenisnya. Ketidaksedapan ini diperlihatkan dengan warna-warna peringatan merah, jingga, hitam atau putih, dalam kebiasaan yang dikenal sebagai [[aposematisme]]. Bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering dikembangkan khusus untuk melindungi tumbuhan dari dimakan oleh serangga. Namun, serangga berhasil mengembangkan langkah balas atau memanfaatkan toksin-toksin ini untuk kemandirian dirinya. "Perlombaan senjata" ini telah memicu [[evolusi]] bersama sesama serangga dan tumbuhan perumahnya.<ref>{{cite journal | doi = 10.2307/2406212 | last1 = Ehrlich | first1 = P. R. | last2 = Raven | first2 = P. H. | year = 1964 | title = Butterflies and plants: a study in coevolution| journal = Evolution | volume = 18 | issue = 4| pages = 586–608 | jstor = 2406212 }}</ref>
== Kebiasaan dan Makanan ==
|