NAMRU-2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
Serenity (bicara | kontrib)
Baris 81:
Keputusan apakah NAMRU-2 ditutup atau tidak tertunda pada bulan Juni 2008 karena pihak Indonesia memiliki pendapat yang berbeda. <ref name=JP3>[http://www.thejakartapost.com/news/2008/06/28/indonesia-suspends-namru-negotiations.html Indonesia suspends Namru negotiations]</ref> Pemerintah Indonesia termasuk perwakilan partai politik di pemerintah terbagi dua antara ingin meneruskan dan menutup.<ref name=JP3/> Sementara Menteri Kesehatan Indonesia Siti Fadilah pada orasinya dalam dialog 'Namru-2 Laboratorium Tentara AS di Jantung Jakarta, Ke Mana TNI?' pada bulan yang sama meminta dukungan rakyat untuk menutup NAMRU-2 <ref name=Detik5>[http://news.detik.com/read/2008/06/23/193551/961084/10/namru-2-ditutup-atau-tidak-tergantung-dpr Namru-2 Ditutup atau Tidak, Tergantung DPR]</ref>. Kalimat kalimat seperti "usir", "tidak ada gunanya", dan "dijajah" digunakan dalam argumentasinya.<ref name=Detik5/>
 
Pada bulan Oktober 2008 Siti kemudian menolak (lagi) mengirimkan contoh virus ke NAMRU-2 dengan mengedepankan isu intelejen asing dan permintaan bahwa A.S. tunduk akan tuntutan Indonesia mengenai transparansi transferPerjanjian virusTransfer WHOMaterial (virus). <ref name=JP1>{{en}}[http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/25/us-insists-immunity-all-namru2-laboratory-staff.html U.S. insists on immunity for all Namru-2 laboratory staff]</ref> Tuduhan aktivitas intelejen dibantah oleh Duta Besar [[Cameron Hume]] dengan menyatakan bahwa seluruh hal yang terjadi di NAMRU-2 transparan. Semua proyek riset telah disetujui oleh Kementrian Kesehatan dan Pemerintah Indonesia memiliki akses pada riset yang sedang dikerjakan. Sehingga tuduhan tidak transparan ini aneh. <ref name=JP1/> Hume juga meminta agar Indonesia memisahkan isu NAMRU-2 dan Perjanjian Transfer Material (virus) atau dikenal juga dengan ''Material Transfer Agreement'' karena hal ini merupakan dua hal yang berbeda.<ref name=JP1/>
 
Pada bulan April 2009 telegram lain yang dikirimkan [[Kedutaan Besar AS]] Jakarta untuk Washington yang dibocorkan oleh situs Wikileaks mengungkapkan permintaan Dr. [[Emil Salim]], penasehat presiden, untuk meneruskan kerjasama dengan NAMRU-2 dengan memindahkannya dibawah [[Kementrian Riset dan Teknologi]]. <ref name=Wikileaks1>{{en}} [https://www.wikileaks.org/plusd/cables/09JAKARTA632_a.html Wikileaks: U.S.-INDONESIA: MOVING AHEAD WITH HEALTH COLLABORATION]</ref> Hal ini dirasakan perlu untuk "mengurangi beban politik" Kementrian Kesehatan.<ref name=Wikileaks1/>