Candi Deres: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
pranala
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rintisan}}
 
'''Candi Deres''' adalah sebuah peninggalan berupa reruntuhan di desaDesa [[GumukmasPurwoasri, Gumukmas,Kecamatan Jember|Gumukmas]] di [[Kabupaten Jember]], provinsi [[Jawa Timur]]. Bangunan dibuat dari batu bata besar khas [[Majapahit]] yang kini kekuatannya ditopang dan dicengkeram pohon beringin. Candi ini ditemukan di tahun 1980-an. Keberadaan candi ini sangat memprihatinkan karena sudah sangat parah sejak pertama kali ditemukan. Ada kemungkinan Candi Deres ini dibangun pada masa Raja Hayam Wuruk pada waktu mengadakan perjalanan panjang (tirtayatra) keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi dengan jarak tempuh sekitar 1700 kilometer. Dalam Kitab Negarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca (Dang Acarya Nadendra - Petinggi Agama Budha (Dharmadyaksa ring Kasogatan) disebutkan bahwa perjalanan Hayam Wuruk yang juga didampingi Mpu Prapanca sebagai sastrawan istana, telah melalui beberapaa desa (daerah) yang sekarang namanya sebagian belum berubah.
Di antara nama desa yang masuk dalam deretaan perjalanan tersebut adalah Kunir (Lumajang), Basini (Besini/Jember), Sadeng (Puger Jember), Bondoyudho (Lumajang), Balung (Jember), Sarampwan (Puger Jember), Kuta Bacok (Watu Ulo/Jember), Renes (Wirowongso Jember), Kuta Blater (Jember) dan terus menuju wilayah Tigang Juru atau sekarang disebut dengan wilayah " tapal kuda ".
Kemungkinan saat perjalanan singgah di sekitar Basini dan Sadeng inilah pembangunan Candi Deres dimulai. Bahan yang digunakan adalah batu bata merah ukuran besar dengan kualitas pembakaran yang sangat baik sehingga mampu bertahan hingga sekarang. Ciri khas batu bata majapahit adalah guratan motif sulur memanjang dan melengkung seperti hasil guratan jari.
Candi Deres termasuk peninggalan cagar budaya di Kabupaten Jember yang pengelolaannya di bawah BP3 Purbakala, Trowulan Mojokerto.
 
==Sumber==