Penyatuan Arab Saudi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
==Latar Belakang==
Menyusul kesepakatan [[Diriyah]] antara Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad bin Saud, Bani Saud mendirikan Negara Saudi Pertama, sebuah [[negara]] [[kerajaan]] yang berdasarkan pemahaman [[Islam]] yang ketat. [[Ideologi]] yang lahir dari periode ini kemudian dijuluki gerakan [[Wahhabi]] atau '''Wahhabisme'''. Berawal dari wilayah [[Najd]] di tengah Semenanjung Arab, [[Negara Saudi Pertama]] menaklukkan sebagian besar wilayah Semenanjung Arab yang berpuncak pada perebutan kota suci [[Muslim]], [[Mekkah]] pada tahun 1802.
Terebutnya Mekah merupakan sebuah pukulan berat bagi [[Kesultanan Utsmaniyah]] yang telah berdaulat atas kota suci tersebut sejak 1517, dan akhirnya Kesultanan Utsmaniyah memutuskan untuk mengambil tindakan melawan Bani Saud. Tugas untuk menghancurkan [[Negara Saudi Pertama|Saudi]] diberikan kepada [[raja muda]] [[Mesir]] yang kuat, [[Muhammad Ali Pasha]], yang kemudian mengirim pasukan ke wilayah [[Hijaz]] dan merebut kembali [[Mekkah]]. Anaknya, [[Ibrahim Pasha]], sementara memimpin pasukan [[Utsmaniyah]] ke jantung [[Najd]], merebut kota demi kota yang dikenal sebagai [[Ekspedisi Najd]]. Setibanya di ibu kota Saudi di [[Diriyah]], Ibrahim mengepung kota tersebut selama beberapa bulan sampai akhirnya [[Negara Saudi Pertama|Saudi]] menyerah pada musim dingin tahun 1818. Ibrahim kemudian mengirim banyak anggota Bani Saud dan [[Muhammad bin Abdul Wahhab]] ke Mesir dan ibu kota Kesultanan Utsmaniyah, [[Konstantinopel]] dan selanjutnya memerintahkan penghancuran Diriyah secara sistematis . Pemimpin (amir) Saudi terakhir, [[Abdullah bin Saud]], kemudian [[Eksekusi|dieksekusi]] di Konstantinopel.
|