Mohammad Hatta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 88:
Selain itu, di Banda Neira, Hatta juga mengajar kepada beberapa orang pemuda. Anak dr. Cipto belajar tata-buku dan [[sejarah]]. Ada juga anak asli daerah Banda Neira yang belajar kepada Hatta. Ada seorang kenalan Hatta dari [[Sumatera Barat]] yang mengirimkan dua orang kemenakannya untuk belajar [[ekonomi]] dan juga sejarah.{{sfn|Imran|1991|p=48}} Selain itu, dari [[Bukittinggi]] dikirim [[Anwar Sutan Saidi]] sebanyak empat orang pemuda yang belajar kepada Hatta.{{sfn|Noer|2012|p=56}}
Pada tahun 1941, Mohammad Hatta menulis artikel di koran ''Pemandangan'' yang isinya supaya rakyat [[Indonesia]] jangan memihak kepada baik ke pihak Barat ataupun fasisme Jepang. Kelak, di zaman Jepang tulisan Hatta dijadikan bahan oleh penguasa Jepang untuk tidak percaya Hatta selama [[Perang Pasifik]].{{sfn|Noer|2012|p=57}} Yang mana, kelak tulisan Hatta dibaca Murase, seorang Wakil Kepala ''Kenpeitei'' (dinas intelijen) dan menyarankan Hatta agar mengikuti ''Nippon Sheisin'' di [[Tokyo]]{{Sfn|Imran|1991|p=58}} pada November 1943.{{sfn|Noer|2012|p=69}}....................................
=== 1942-1945: Penjajahan Jepang ===
|