Klakah, Lumajang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~tpl |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
'''Pariwisata'''
Terdapat tiga buah ranu "Danau" vulkanik yang berada di sekitar lereng gunung Lamongan. Ranu Pakis, Ranu Klakah, Rahu Bedali. Ranu Pakis digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Ranu Klakah merupakan ranu yang berlatar belakang Gunung Klakah. Ranu Bedali merupakan Ranu yang terdapat di daerah cekungan, seolah-olah ranu ini berada di sebuah mangkuk besar. Ketiga Ranu tersebut membentuk segitiga, sehingga disebut dengan "Segitiga Ranu".
'''Gunung Lamongan'''. Merupakan tempat berkemah, pendakian bagi para pecinta alam. Terletak di sebelah timur [[Klakah]]. Di Lereng Gunung Lamongan terdapat sebuah tempat untuk beristirahat bagi para pendaki/pecinta alam, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan, masyarakat sekitar menyebut tempat itu dengan Rumah '''Mbah Citro'''.Dari [[Klakah]] menuju '''Mbah Citro''' dapat di tempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Dari '''Mbah Citro''' kita bisa melihat pemandangan kota [[Lumajang]] dari ketinggian, yang lebih indah ketika malam hari. Terlihat pula panorama pantai selatan yang begitu eksotika. Dari '''Mbah Citro''' menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam. Di tengah rute terdapat sebuah watu gede "Batu Besar" yang dijadikan tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan. Pendakian umumnya dilakukan pada malam hari, dengan perkiraan pagi hari sebelum matahari terbit telah sampai di puncak Gunung Lamongan. Keindahan matahari terbit dapat disaksikan dengan jelas dari puncak Gunung Lamongan.
|