Suku Bugis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 117:
== Sejarah ==
===
# Awal Mula # saksi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
# Baris isi
<nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki>
* Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini
* Baris isi
* Baris isi
* Baris isi
* Baris isi
</nowiki></nowiki></nowiki></nowiki></nowiki> ===
[[Bugis]] adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku [[Melayu Deutero]]. Masuk ke [[Nusantara]] setelah gelombang migrasi pertama dari daratan [[Asia]] tepatnya Yunan.
Kata "Bugis" berasal dari kata ''To Ugi'', yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, [[Kabupaten Wajo]] saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayah dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk [[La Galigo]] yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], Kaili, [[Gorontalo]] dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti [[Buton]].
|