Menjadi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Respati Wasesa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Respati Wasesa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Tempo Institute mengundang 30 penulis esai terbaik untuk mengikuti "Kemah Menjadi Indonesia” yang diselenggarakan di [[Jakarta]] dan [[Bogor]] selama dua minggu. Mahasiswa mendapatkan pelatihan [[jurnalistik]] dan kepemimpinan, sekaligus bertemu dengan tokoh dan lembaga yang mewarnai dinamika Indonesia<ref>http://www.beritasatu.com/hiburan/59749-mencari-calon-pemimpin-masa-depan-lewat-menjadi-indonesia.html</ref>.
 
Mahasiswa dianjurkan memulai esainya dengan mengamati dan mengangkat permasalahan paling menarik atau paling penting di sekelilingnya. Penulisan esai dalam KEM Menjadi Indonesia bukan kompetisiseperti membuat [[makalah]] dengan basis teori yang rumit, tapimelainkan tentangmenuliskan pendapat [[subyektif]] penulis. Tulisan bisa berupa [[refleksi]], [[observasi]] mendalam, atau gagasan [[konkret]] mengenai sebuah persoalan.
 
Dalam menyosialisasikan KEM Menjadi Indonesia, Tempo Institute mengajak mahasiswa agar selalu optimis <ref>http://news.detik.com/read/2012/10/17/181850/2065373/486/puluhan-mahasiswa-bandung-tuliskan-harapannya-untuk-indonesia</ref>. Selain itu, Tempo Institute menemui tokoh-tokoh Indonesia dan meminta menuliskan surat untuk anak muda. Kumpulan surat tersebut kemudian terkumpul dalam buku '''Surat dari dan untuk Pemimpin'''<ref>http://wartakota.tribunnews.com//detil/berita/141882/Mozaik-Patriotisme-Indonesia</ref>.