Distributed Denial of Service: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Willysaef (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Willysaef (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan|topik=teknologi informasi}}
[[Image:Serangan-DDoS.png|thumb|right|200px|Cara kerja serangan Distributed Denial of Service sederhana]]
'''Distributed Denial of Service''' (DDoS) atau '''Penolakan Layanan secara Terdistribusi''' adalah salah satu jenis serangan [[Denial of Service]] yang menggunakan banyak host penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi ''[[Zombie (DDoS)|zombie]]'') untuk menyerang satu buah host target di jaringan.
 
Serangan [[Denial of Service]] klasik bersifat "satu lawan satu", sehingga dibituhkandibutuhkan sebuah ''host'' yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau [[sistem operasi]]nya) demi membanjiri lalu lintas host target sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan. Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan serangan Denial of Service yang asli, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa kali dengan menggunakan beberapa komputer sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi "tidak berguna" bagi klien.
 
Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun [[1999]], tiga tahun setelah serangan [[Denial of Service]] yang asli dengan menggunakan [[SYN Flooding Attack|serangan SYN Flooding]], yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami "downtime". Pada awal [[Februari]] [[2000]], sebuah serangan yang besar dilakukan sehingga beberapa situs web terkenal seperti [[Amazon]], [[CNN]], [[eBay]], dan [[Yahoo!]] mengalami "downtime" selama beberapa jam. Serangan yang lebih baru lagi pernah dilancarkan pada bulan [[Oktober]] [[2002]] ketika 9 dari 13 [[DNS|root DNS Server]] diserang dengan menggunakan DDoS yang sangat besar yang disebut dengan "'''Ping Flood'''". Pada puncak serangan, beberapa server-server tersebut pada tiap detiknya mendapatkan lebih dari 150000 ''request'' paket [[ICMP|Internet Control Message Protocol (ICMP)]]. Untungnya, karena serangan hanya dilakukan selama setengah jam saja, lalu lintas Internet pun tidak terlalu terpengaruh dengan serangan tersebut (setidaknya tidak semuanya mengalami kerusakan).