Tauhid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.245.135.166 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam |
|||
Baris 34:
Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. ''"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana"'' ('Ali 'Imran: 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para Rasul dan merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah mengenai perkataan mereka itu “Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” (Shaad: 5). Dalam ayat ini kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika tujuan dari berbagai macam ibadah hanya ditujukan untuk Allah semata. Oleh karena pengingkaran inilah maka mereka dikafirkan oleh Allah dan Rasul-Nya walaupun mereka mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta alam semesta.
=== Al-Asma wa as-Sifat ===
Beriman bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat baik (asma'ul husna) yang sesuai dengan keagunganNya.
{{Quote|"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."|Qur'an, Surah 42 ([[Asy-Syura]]), ayat 11<ref>{{cite quran|42|11|s=ns}}</ref>}}
Umat Islam mengenal 99 asma'ul husna yang merupakan nama sekaligus sifat Allah.
{{Quote|"Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.”|(HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493).}}
Selain 99 asmaul Husna tadi masih ada nama-nama dan sifat-sifat lain bagi Allah, berdasarkan hadits:
{{Quote|"Saya meminta kepada-Mu dengan perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu.”|(HR. Ahmad, Ibn Hibban, dan dishahihkan Syua’aib Al-Arnauth).}}
Ibnul Qayim mengatakan dalam Syifaul Alil Hal. 472,
{{Quote|"Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: 'Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama' tidaklah meniadakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang lain. Sebagaimana ada orang mengatakan, “Fulan memiliki 100 budak untuk dijual dan 100 budak untuk pasukan perang.” Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Ibnu Hazm, yang beranggapan bahwa nama-nama Allah hanya terbatas 99 saja."|(Al-Qawaidul Mutsla, Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Hal. 13 – 14).}}
=== Tidak ada tauhid mulkiyah ===
|