Orang Peranakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
 
Di Indonesia, orang Peranakan muda masih bisa berbicara bahasa kreol ini, meskipun penggunaannya terbatas pada acara-acara informal. Peranakan muda telah kehilangan banyak bahasa tradisional mereka, sehingga biasanya ada perbedaan dalam kosakata antara generasi tua dan muda.
 
==Kebudayaan==
===Busana===
Di Malaysia dan Singapura, Peranakan mempertahankan sebagian besar etnis dan agama asal mereka (seperti pemujaan leluhur), namun berasimilasi dengan bahasa dan kebudayaan Melayu. Busana ''Nyonya'', yaitu "[[Baju Panjang]]" diadaptasi dari busana pribumi Melayu "[[Baju Kurung]]". Busana ini dikenakan dengan [[sarung batik]] dan 3 "[[kerosang]]" (bros). Sandal manik-manik yang disebut "Kasot Manek" (Kasut Manik) adalah buatan tangan yang memerlukan banyak keterampilan dan kesabaran: dirangkai, dimanik-manik dan dijahit ke kanvas dengan manik-manik kaca berbentuk tertentu yang kecil dari [[Bohemia]] (sekarang [[Republik Ceko]]).
 
Di zaman modern, manik-manik kaca dari [[Jepang]] lebih disukai untuk ''kasot manek''. Desain ''kasot manek'' tradisional sering memiliki bentuk bunga Eropa, dengan warna yang dipengaruhi oleh [[porselin]] dan sarung batik Peranakan. Mereka dibuat ke dalam bentuk alas kaki atau sandal kamar, namun sejak 1930-an, bentuk modern menjadi populer dan tumit ditambahkan ke dalam desain alas kaki ini.
 
Di Indonesia, Peranakan mengembangkan [[kebaya]]-nya sendiri, terutama ''kebaya encim'', berasal dari nama ''[[encim]]'' atau ''enci'' untuk merujuk kepada seorang wanita Tionghoa yang sudah menikah.<ref>{{cite web
|url = http://female.kompas.com/read/2013/01/13/10574438/Tantangan.Bisnis.Kebaya.Encim?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kfmwp
|title = Tantangan Bisnis Kebaya Encim
|last = Agnes Swetta Pandia and Nina Susilo
|first =
|date = 13 January 2013
|language = Indonesian
|publisher = Female Kompas.com
|accessdate = 19 January 2013
}}
</ref> ''Kebaya encim'' biasanya dipakai oleh wanita Tionghoa di kota-kota pesisir Jawa yang mempunyai permukiman Tionghoa yang cukup besar. seperti [[Semarang]], [[Lasem]], [[Tuban]], [[Surabaya]], [[Pekalongan]] dan [[Cirebon]]. Busana kebaya ini berbeda dari kebaya Jawa dengan bordiran yang lebih kecil dan halus-nya, kain ringan dan warna yang lebih cerah. Mereka juga mengembangkan pola batik mereka sendiri, yang menggabungkan simbol dari China. ''Kebaya encim'' cocok dipakai dengan kain [[batik|batik Jawa pesisiran]] berwarna cerah, yang menggunakan simbol dan motif dari China, seperti [[naga]], [[feniks]], [[peony]] dan [[teratai]]. Para ''Baba'' biasanya akan mengenakan baju [[lokchuan]] (yang merupakan busana penuh orang-orang Tionghoa), namun generasi muda memakai hanya bagian atasannya yang merupakan jaket sutra lengan panjang dengan kerah Tionghoa, atau [[kemeja batik]].
 
===Agama===
Peranakan biasanya berkeyakinan Tionghoa: [[Taoisme]], [[Konfusianisme]] dan [[Buddhisme]] China ([[Mahayana]]), merayakan [[Tahun Baru Imlek]] dan [[Festival Lampion]], sembari mengadopsi adat istiadat tanah yang mereka tinggali, dan adat istiadat orang-orang penguasa kolonial. Telah ditemukan jejak-jejak kebudayaan Portugis, Belanda, Inggris, Melayu dan pengaruh Nusantara (Indonesia) dalam kebudayaan ''Baba'' Melayu.<ref name="ReferenceB"/> Sejumlah keluarga ''Baba Nyonya'' jaman dahulu adalah, dan masih merupakan penganut agama [[Katolik]]. Namun dalam masyarakat modern, banyak masyarakat Peranakan muda telah memeluk agama [[Kristen Protestan]]. Terutama di Indonesia, Negara dengan jumlah Peranakan terbesar di dunia, di mana sebagian besar orang Tionghoa beragama Kristen.
 
===Masakan===
[[berkas:Buahkeluak.JPG|thumb|''[[Ayam buah keluak]]'', masakan tradisional Peranakan.]]
Dari pengaruh Melayu yang unik, [[Masakan Peranakan]] (atau juga disebut Masakan "Nyonya" di Singapura dan Malaysia) telah dikembangkan dengan menggunakan rempah-rempah khas Melayu. Contohnya adalah [[Ayam Kapitan]], kari ayam kering, dan [[Inchi Kabin]], versi Peranakan dari ayam goreng. [[Pindang bandeng]] adalah sup ikan umum yang disajikan di Indonesia selama tahun baru Imlek dan begitu pula [[kue bulan]] putih bulat dari Tangerang yang biasanya digunakan selama [[Festival Musim Gugur]]. [[Swikee]] Purwodadi adalah masakan Peranakan dari [[Purwodadi]], yang merupakan masakan daging katak.
 
''Nyonya Laksa'' adalah hidangan yang sangat populer di Singapura dan Malaysia, begitu pula [[Kueh Lapis]], sejenis kue yang bertingkat, paling sering dimakan di Tahun Baru Imlek untuk melambangkan tangga kemakmuran.
 
Sejumlah kecil restoran yang menyajikan makanan Nyonya dapat ditemukan di Singapura; [[Pulau Pinang]] dan [[Malaka]] di Malaysia; dan Jakarta, [[Semarang]], [[Surabaya]] di Indonesia.
 
==Status saat ini ==