Palem paris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
k +
Baris 29:
 
== Kegunaan ==
Karel Heyne (1877-1947) mengatakan bahwa rotan ini bagus untuk dijadikan pengikat,<ref name=Heyne/> terutama oleh orang Siberid ayang mempergunakan ini untuk sebagai bahan pengikat rumah.<ref name=405Journal>{{cite journal |author1author={{aut|Jumati; |author2=Hariyadi, Bambang; |author3=Murni, Pinta}} |year=2012 |title=Studi Etnobotani Rotan Sebagai Bahan Kerajinan Anyaman Pada Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun III Senami, Desa Jebak, Kabupaten Batanghari, Jambi. |url=http://online-journal.unja.ac.id/index.php/biospecies/article/viewFile/218/405 |journal=Biospecies |volume=5 |issue=1 |pages=33-41}}</ref> Namun, oleh penjaja tanaman hias di [[Bandung]], tumbuhan ini dijual dan dipopulerkan dengan nama ''palem paris''. Penggunaan kata ''"paris"'' untuk palem ini, mungkin diharapkan memberikan kesan tanaman impor. Biasanya, tanaman impor lebih menarik hati masyarakat. Di samping [[bunga]]nya yang bentuknya cukup indah, rotan ini mudah dirawat dan pertumbuhannya relatif lambat. Karena itu, potensinya sebagai tanaman hias perlu dijajaki meskipun tumbuhan ini tumbuh merambat. Paling baik sebagai tanaman hias [[kebun]].<ref name=Palem/> Dalam pengobatan, palem paris pun juga berguna. Oleh [[Orang Talang Mamak]], palem paris bersama [[howe cacing]] (''Calamus melanolama'') digunakan untuk obat [[cacingan]]. ''Calamus'' sp. dipergunakan oleh orang [[Siberida]] [[Provinsi Riau]] untuk ibu yang baru melahirkan.
 
Perbanyakan yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah melalui [[biji]], karena lewat [[tunas]] dan rumpun selalu gagal. Ini dikarenakan [[akar]]nya yang halus peka akan perubahan.<ref name=Palem/>