Teologi penciptaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
[[Manusia]] adalah ciptaan [[Allah]], sehingga [[manusia]] harus tunduk kepada [[Allah]] . Meskipun, [[manusia]] diciptakan segambar dengan [[Allah]], tetapi [[manusia]] tidak sama dengan [[Allah]]. [[Allah]] adalah pencipta, sedangkan [[manusia]] adalah ciptaan. [[Manusia]], malaikat dan semua ciptaan, diciptakan oleh [[Allah]]. Kejadian 2 ayat 6-7, “Tetapi kabut naik ke atas bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi, ketika itulah [[Allah]] membentuk [[manusia]] dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah, [[manusia]] itu menjadi makhluk yang hidup”. Setelah [[Allah]] menjadikan langit dan bumi, [[Allah]] membentuk [[manusia]] dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidung [[manusia]], sehingga [[manusia]] menjadi makhluk hidup. [[Manusia]] memiliki tubuh, jiwa dan roh. Kata tubuh, roh, dan jiwa digunakan secara bergantian menunjukkan bahwa [[manusia]] merupakan suatu makhluk yang diciptakan [[Allah]] secara utuh. Misalnya, dalam {{Alkitab|Mazmur 103:1; Mazmur 104:1,35; dan Mazmur 146:2}} tertulis bahwa “jiwaku memuji [[Tuhan]].
 
PerbedaanPerbandingan antara cerita penciptaan dalam Kejadian 1 dan Kejadian 2.
# cerita penciptaan memberikan suatu uraian yang telah dipersiapkan dan tersusun rapi mengenai penciptaan langit dan bumi. Hal itu berbeda dengan cerita dalam Kejadian 1 yang mengungkapkan bahwa “waktu [[Allah]] menjadikan langit dan bumi, belum ada semak apa pun di bumi, sebab [[Allah]] belum menurunkan hujan di bumi” ({{Alkitab|Kejadian 2:4-5}}). Kejadian 1 hanya menceritakan hal-hal yang penting-penting saja dan ada kaitannya dengan penciptaan [[manusia]].
# cerita dalam Kejadian 1 memperlihatkan bahwa [[manusia]] diciptakan “menurut [[gambar]] [[Allah]]”. [[Allah]] sebagai Pencipta dan [[manusia]] sebagai makhluk yang memiliki hubungan khusus. Kejadian 2 menceritakan bahwa [[manusia]] dibentuk dari debu tanah, tetapi [[Allah]] menghembuskan napas hidup “ke dalam hidungnya”. Jadi, antara [[Allah]] dan [[manusia]] memiliki hubungan ([[relasi]]) khusus.
# Kejadian 1 memperlihatkan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan bersama-sama. Keduanya tidak ada perbedaan derajat. Kejadian 2 memperlihatkan bahwa laki-laki diciptakan lebih dahulu dari pada perempuan, meskipun demikian perempuan merupakan “penolongnya yang sepadan dengan dia” dan dibentuk sesuai dengan unsur yang sama.
# Cerita dalam Kejadian 1 [[manusia]] memperoleh tugas untuk “menguasai”. Cerita di Kejadian 2 [[manusia]] memperoleh tugas untuk “mengusahakan dan memelihara”.
 
Kedua cerita penciptaan dalam pasal yang1 berbedamerupakan digambaran kitabumum Kejadianpenciptaan memilikimanusia persamaanitu yaitusedangkan manusiapada sebagaipasal pengelolah2 danmerupakan pengurusdetail atau gambaran khusus tentang penciptaan manusia. Dengan kata lain, antara cerita penciptaan di Kejadian 1 dan Kejadian 2 tidak ada pertentangan. Kesamaan[[Manusia]] daritidak keduadiciptakan ceritahanya penciptaandengan adalahmelalui firman [[Allah]] saja seperti ciptaan yang menciptakanlainnya [[manusia]]tetapi dandikerjakan [[manusia]]dengan lainsempurna darioleh padatangan makhlukAllah lainnyayang sepertimaha binatangkuasa danlalu tumbuh-tumbuhan.diberikan [[Manusia]]nafas kehidupan sehingga manusia memiliki hubungan atau [[relasi]] yang khusus dengan [[Allah]]. “Sebenarnya dalam pikiran manusia ada naluri alamiah untuk mencari Tuhan,” kata John Calvin. Kita dilahirkan dan hidup untuk tujuan yang jelas, yaitu mengenal dan mengasihi Allah. Dia adalah sumber kehidupan kita, dan hati kita selalu gelisah sebelum datang kepada-Nya.
 
== Referensi ==