Isai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
 
Bersamaan dengan pengurapan atas Daud, roh Tuhan telah mundur daripada Saul, dan Saul diganggu oleh roh-roh jahat. Untuk menenangkan Saul pada waktu roh-roh jahat itu mengganggu, pegawai-pegawainya mengusulkan untuk mengundang seorang pemain kecapi.<ref>{{Alkitab|1 Samuel 16:14-17}}</ref> Salah seorang hamba Saul berkata:
:''"Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki '''Isai''', orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."''<ref>{{Alkitab|1 Samuel 16:18}}</ref>
Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan: "Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba itu."
Lalu Isai mengambil seekor keledai yang dimuati roti, sekirbat anggur dan seekor anak kambing, maka dikirimkannyalah itu kepada Saul dengan perantaraan Daud, anaknya. Maka Daud menjadi pelayan Saul.<ref>{{Alkitab|1 Samuel 16:19-2021}}</ref> Setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.<ref>[[1 Samuel 16#Ayat 23|1 Samuel 16:23]]</ref> Saul sangat suka dengan pelayanan Daud, dan menjadikannya pembawa senjatanya. Sebab itu Saul menyuruh orang kepada '''Isai''' mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."<ref>{{Alkitab|1 Samuel 16:21-22}}</ref> Tetapi Daud selalu pulang pergi dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.<ref>{{Alkitab|1 Samuel 17:15}}</ref>
 
Ketika terjadi peperangan melawan orang [[Filistin]], ketiga anak Isai yang paling besar pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama.<ref>{{Alkitab|1 Samuel 17:13-14}}</ref> Sebagai ayah yang peduli, '''Isai''' berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka. [[Saul]] dan mereka itu dan semua orang Israel ada di Lembah Tarbantin tengah berperang melawan orang Filistin."<ref>{{Alkitab|1 Samuel 17:17-19}}</ref>
 
Setelah [[Daud]] membunuh [[Goliat]] dan mendapatkan banyak kesuksesan dalam peperangan, [[Saul]] menjadi iri terhadap [[Daud]] dan bermaksud membunuhnya. [[Daud]] melarikan diri ke gunung-gunung, selalu dalam kejaran [[Saul]]. Demi menyelamatkan ayah ('''Isai''') dan istrinyaibunya, Daud pergi ke [[Moab]], yaitu tanah asal [[Rut]], nenek Isai, dan berkata kepada raja negeri Moab:
:''"Izinkanlah ayah dan ibu hamba tinggal pada Tuanku, sampai hamba tahu apa maksud Allah terhadap hamba."<ref>{{Alkitab|1 Samuel 22:3}}</ref>
Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab, dan mereka tinggal di [[Moab]] selama Daud bersembunyi di kubu gunung, dan berkelana menghindari Saul.<ref>{{Alkitab|1 Samuel 22:4}}</ref>