Taqiyyuddin an-Nabhani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
Baris 24:
Meskipun Syekh Taqiyyuddin menghimpun sistem Al Azhar lama dengan Darul Ulum, akan tetapi ia tetap menampakkan keunggulan dan keistimewaan dalam kesungguhan dan ketekunan belajar.
 
Syekh Taqiyyuddin telah menarik perhatian kawan-kawan dan pensyarah-pensyarahnya karena kecermatannya dalam berpikir dan kuatnya pendapat setaserta [[hujjah]] yang dilontarkan dalam perdebatan-perdebatan dan diskusi-diskusi fikriyah, yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga ilmu yang ada saat itu di Kairo dan di negeri-negeri [[Islam]] lainnya.
 
Syekh Taqiyyuddin An Nabhani menamatkan kuliahnya di Darul Ulum pada tahun [[1932]]. Pada tahun yang sama beliau menamatkan pula kuliahnya di Al Azhar Asy Syarif menurut sistem lama, di mana para mahasiswanya dapat memilih beberapa syekh Al Azhar dan menghadiri halaqah-halaqah mereka mengenai [[bahasa Arab]], dan ilmu-ilmu syari'ah seperti [[fiqih]], [[ushul fiqih]], [[hadits]], [[tafsir]], [[tauhid]] ([[ilmu kalam]]), dan yang sejenisnya.