Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 70.39.185.66 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Bgsbaskoro. (TW) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/180.241.170.150|180.241.170.150]] 25 Agustus 2013 09.38 (UTC){{disambiginfo|Haram|Haram}}
{{Infobox masjid
| caption = Masjidil Haram
Baris 19:
[[Berkas:Masjid al Haram in 2020.jpg|thumb|300px|Masjid Al Haram di tahun 2020.]]
'''Masjidil Haram''' ([[bahasa Arab]]: المسجد الحرام) adalah sebuah [[masjid]] di kota [[Mekkah]], yang dipandang sebagai tempat tersuci bagi umat [[Islam]]. Masjid ini juga merupakan tujuan utama dalam ibadah [[haji]] dan [[umrah]]. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah [[Salat]].
Masjid ini juga merupakan [[Masjid]] terbesar yang ada di dunia.
Imam Besar masjid ini adalah Syaikh [[Abdurrahman As-Sudais]], seorang [[imam]] yang dikenal dalam membaca [[Al Qur'an]] dengan artikulasi yang jelas dan suara yang merdu dan Saykh [[Shuraim]].Muadzin besar dan paling senior di Masjid Al-Haram adalah [[Ali Mulla]] yang suara adzanya sangat terkenal di dunia islam termasuk pada media international
== Sejarah ==
Baris 33 ⟶ 31:
Selanjutnya perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638 sewaktu [[khalifah]] [[Umar bin Khattab]], dengan membeli rumah-rumah di sekeliling Ka'bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan, dan kemudian dilanjutkan lagi pada masa khalifah [[Usman bin Affan]] sekitar tahun 647 M.
Menurut hadits shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. Satu kali salat di Masjid Nabawi sama dengan 1.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi..Seluruh umat islam diperintah untuk memalingkan wajahnya/hatinya kearah masjidil haram dimanapun berada, hal ini di perkuat dengan surah al-baqarah ayat 149 dan 150. perintah ini hampir sama derajatnya dengan perintah Allah yang lain seperti hal melakukan sholat, zakat, puasa, haji sebagai wujud hati yang terikat dan ingat kepada Allah dalam segala hal duniawi ini.
== Referensi ==
|