Televisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pai Walisongo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
 
Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "[[perasteran]]", yaitu proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.
<gallery>
<gallery>
Berkas:Kompas TV.jpg|Judul1
Berkas:KompasTV.jpg|Judul2
</gallery>
</gallery>
 
=== 1880-an: Cakram Nipkow ===
Baris 48 ⟶ 42:
Pada tahun yang sama pula, [[Philo Farnsworth]] berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan ''pickup'',<ref name=autogenerated1>[http://www.sfmuseum.org/hist10/philo.html "Philo Taylor Farnsworth (1906-1971)"], ''The Virtual Museum of the City of San Francisco''</ref> dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada [[1 September]] [[1928]].<ref name=autogenerated1 /><ref name="EGF_DV">Farnsworth, Elma G., ''Distant Vision: Romance and Discovery on an Invisible Frontier'', Salt Lake City, PemberlyKent, 1989, m/s. 108.</ref>
 
<gallery>
Berkas: SCTV Indosiar
<gallery>
Berkas:SCTV Indosiar.jpg|Judul1
Berkas:SCTV Indosiar.jpg|Judul2
</gallery>
</gallery>
=== 1930-an: Penyebaran dan penerimaan masyarakat ===
[[Berkas:Braun HF 1.jpg|thumb|right|200px|Braun HF 1, Jerman, 1959]]
Baris 165 ⟶ 152:
 
=== Dampak kesehatan ===
Karena berkaitan dengan perilaku menetap (''sedentary behavior'') seperti duduk dan berbaring dalam waktu lama tanpa mengeluarkan energi, terlalu banyak menonton televisi ditengarai berdampak negatif bagi kesehatan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menonton televisi dalam waktu lama berasosiasi dengan [[indeks massa tubuh]] yang lebih tinggi, tingkat kebugaran yang lebih rendah, dan tingkat [[kolesterol]] darah yang lebih tinggi.<ref>{{Cite journal|author=Swinburn B; Shelly A|year=2008|title=Effects of TV time and other sedentary pursuits| journal=International Journal of Obesity |volume=32|pages=S132–S136|doi=10.1038/ijo.2008.249}}</ref> Semakin banyak seseorang menonton televisi pada saat masih anak-anak, semakin tinggi kemungkinannya untuk mengalami [[obesitas]] pada saat dewasa.<ref>{{Cite journal|author=Council on Communications and Media|year=2011|title=Policy Statement: Children, Adolescents, Obesity, and the Media| journal=Pediatrics |volume=128|pages=201–208|doi=10.1542/peds.2011-1066 }}</ref> Menonton televisi dan perilaku menetap lainnya juga berasosiasi dengan semakin tingginya risiko [[Kanker usus besar|kanker kolorektal]], [[kanker endometrium|endometrial]], [[Kanker ovarium|ovarium]], dan [[Kanker prostat|prostat]]<ref>{{Cite journal|author=Lynch, BM|year=2010|title=Sedentary Behavior and Cancer: A Systematic Review of the Literature and Proposed Biological Mechanisms| journal=Cancer Epidemiol Biomarkers Prev |volume=19|pages=2691–2709|doi=10.1158/1055-9965.EPI-10-0815 }}</ref> serta risiko [[seranganpenyakit jantungkardiovaskular]].<ref>{{Cite journal|author=Wijndaele, K; Brage, S; Besson, H; Khaw, K-T; Sharp, SJ; et al.|year=2011|title=Television Viewing and Incident Cardiovascular Disease: Prospective Associations and Mediation Analysis in the EPIC Norfolk Study| journal=PLoS ONE |volume=6|pages=e20058|doi=10.1371/journal.pone.0020058}}</ref>
 
== Lihat pula ==