Bukti empiris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sinkronisasi rev. 2013-05-10 02:53:11. |
Sinkronisasi rev. 2013-08-21 05:34:18. |
||
Baris 27:
Dalam konteks ini, istilah ''semi-empiris'' digunakan untuk mengkualifikasi metode-metode teoritis yang digunakan sebagai bagian dari dasar [[aksioma]] atau hukum postulasi ilmiah dan hasil percobaan.
Metode-metode tersebut berlawanan dengan metode teoritis ''[[ab initio]]'' yang secara murni [[pemikiran deduktif|deduktif]] dan berdasarkan [[Prinsip pertama|prinsip pertama]].
{{citation needed|date=November 2012}}
Dalam [[sains]], bukti empiris dibutuhkan bagi sebuah hipotesis untuk dapat diterima dalam [[komunitas ilmiah]].
Secara normalnya, validasi tersebut dicapai dengan [[metode ilmiah]] dari [[komitmen hipotesis]], [[perancangan eksperimen]], [[penelaahan sejawat]], [[penelaahan lawan]], [[Metode Ilmiah#Reprodusibilitas|produksi ulang hasil]], [[presentasi konferensi]] dan [[Literatur ilmiah|publikasi jurnal]].
Hal ini membutuhkan komunikasi hipotesis yang teliti (biasanya diekspresikan dalam matematika), kontrol dan batasan percobaan (diekspresikan dengan peralatan eksperimen yang standar), dan sebuah pemahaman bersama dari pengukuran.
[[Pernyataan (logika)|Pernyataan-pernyataan]] dan [[argumen]] yang bergantung pada bukti empiris sering kali disebut sebagai '''a posteriori''' ("dari yang setelahnya") yang dibedakan dari ''a priori'' ("dari yang sebelumnya"). (Lihat [[A priori dan a posteriori]]).
Baris 69 ⟶ 73:
* [[Fenomonologi]]
* [[Bukti ilmiah]]
* [[Metode ilmiah]]
* [[Teori]]
|