Revisi per 27 Agustus 2013 21.08 sunting Sunaryo Joyopuspito (bicara \| kontrib) 2.054 suntingan →‎Latar Belakang dan Pendidikan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 27 Agustus 2013 21.12 sunting balikkan Sunaryo Joyopuspito (bicara \| kontrib) 2.054 suntingan →‎Masa Kebangkitan Nasional (1928-1942) Revisi selanjutnya →
Baris 12: == Biografi == === Masa Kebangkitan Nasional (1928-1942) === Setelah lulus tahun ~~1933~~1932 pindah ke [[Purwakarta]] kesempatan pertama menjadi guru di sana, kemudian tahun ~~1934~~1933 pindah ke [[Bandung]] menjadi guru di Perguruan Tamansiswa Bandung di mana Kepala Sekolah adalah calon suaminya, padahal memiliki ijazah sebagai guru sekolah Belanda yang seharusnya mengajar di sekolah Belanda namun lebih memilih perguruan pribumi dan aktif dalam ''Perkoempoelan Perempoean Soenda'' sebagai anggota. Tahun 1934 menikah dengan [[Sugondo Djojopuspito]]. Kakaknya, yang bernama Suwarni, menikah dengan Mr. [[A.K.Pringgodigdo]]. Tahun 1936 pindah ke Bogor, setelah Onderwijs Verbod (larangan mengajar) dari suaminya dicabut tahun 1935, dan mendirikan sekolah ''Loka Siswa'', namun tak ada murid, sehingga ditutup. Kemudian pindah ke Semarang ikut suami sebagai guru Tamansiswa, dan kembali pindah ke Bandung tahun 1938 dan mengajar di Pergoeroean Soenda. Ketika keadaan Eropa genting, menjelang Perang Dunia II, maka pada tahun 1940 Soewarsih pindah ke Batavia mengisi lowongan guru yang ditinggal pergi orang Balanda. Ia menjadi guru di OSVO (Opleiding School voor Vak Onderwijseressen - Sekolah Guru Kepandaian Putri - sekarang SMKN 27 Pasar Baru). Selain itu ia juga dipercaya oleh kenalannya yang pulang ke Eropa untuk menjaga rumah di daerah Menteng (Tjioedjoengweg, sekarang Jl. Teluk Betung belakang HI).

Suwarsih Djojopuspito: Perbedaan antara revisi