Manajemen perikanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Manajemen perikanan''' adalah ilmu perikanan yang mengedepankan ekstraksi sumber daya perikanan pada level yang berkelanjutan. B...'
 
tambah
Baris 65:
 
Perhatian diperlukan ketika mengaplikasikan dinamika populasi ikan yang real di dunia perikanan. Di masa lalu, permodelan yang terlalu sederhana, seperti mengabaikan ukuran, usia, dan status reproduksi ikan, fokus pada permodelan satu spesies, mengabaikan hasil tangkapan sampingan, dan mengabaikan dampak kerusakan lingkungan telah mendorong terjadinya kejatuhan hasil tangkapan ikan.<ref>{{cite journal | last1 = Larkin | first1 = PA | year = 1977 | title = An epitaph for the concept of maximum sustained yield | url = http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:0ZITmBnzlDUJ:fiesta.bren.ucsb.edu/~gsd/595e/docs/22.%2520Larkin_Epitaph_Max_Sust_Yield.pdf+Larkin+1977+%22An+epitaph+for+the+concept+of+maximum+sustained+yield%22&hl=en&gl=nz&sig=AHIEtbSBFh-w5xzWiBK7rnHSLBmolsfaWA | journal = Transactions of the American Fisheries Society | volume = 106 | issue = | pages = 1–11 | doi = 10.1577/1548-8659(1977)106<1:AEFTCO>2.0.CO;2 }}</ref><ref name=Lessons>{{cite journal | last1 = Walters | first1 = C | authorlink = Carl Walters | last2 = Maguire | first2 = J | year = 1996 | title = Lessons for stock assessment from the northern cod collapse | url = | journal = Reviews in Fish Biology and Fisheries | volume = 6 | issue = | pages = 125–137 }}</ref>
 
== Perikanan berbasis ekosistem ==
{{utama|Perikanan berbasis ekosistem}}
 
Berdasarkan pakar [[ekologi kelautan]] Chris Frid, [[industri penangkapan ikan]] menyalahkan polusi dan pemanasan global sebagai penyebab dari rendahnya stok ikan sekarang. [[Penangkapan ikan berlebihan]] juga memiliki efek tersebut.<ref>University of Liverpool (2006). [http://www.sciencedaily.com/releases/2006/02/060216233254.htm "Marine Ecologists To Help Rebuild Decreasing Fish Stocks"] ''ScienceDaily''.</ref>
 
== Ikan berusia tua ==
[[Berkas:Sebastes mystinus 2.jpg|thumb|left|Ikan ''[[Sebastes mystinus]]'' merupakan ikan penghasil telur dan larva ikan yang penting]]
Praktek manajemen perikanan tradisional fokus pada penangkapan ikan yang tua dan membiarkan ikan muda. Hampir semua ikan laut menghasilkan telur dalam jumlah besar, dan diasumsikan bahwa ikan muda menghasilkan telur dan larva ikan lebih baik dari ikan tua.<ref name="ASSS 2005">[[American Association for the Advancement of Science|AAAS]] (2005) [http://www.compassonline.org/pdf_files/PR_2005_2_19a.pdf ''New Science Sheds Light on Rebuilding Fisheries'']</ref>
 
Namun, penelitian di tahun 2005 terhadap ikan dari genus [[Sebastes]] menunjukkan bahwa ikan tua lebih penting bagi ikan muda dalam mempertahankan stok ikan. Larva ikan yang dihasilkan dari ikan tua ini tumbuh lebih cepat dan lebih tahan kelaparan dibandingkan larva ikan yang dihasilkan ikan muda. Kegagalan dalam memahami peran ikan tua ini mungkin mampu menjelaskan kejatuna hasil penangkapan ikan di pantai barat Amerika Serikat. Pengembalian jumlah stok ikan di masa depan diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.<ref name="ASSS 2005"/>
{{clear}}
 
== Kualitas data ==
Pembatas utama dalam pengambilan keputusan di manajemen perikanan adalah ketiadaan data berkualitas. Pengambilan keputusan di manajemen perikanan seringkali berdasarkan model populasi, namun permodelan membutuhkan data berkualitas agar efektif. Dikatakan bahwa lebih baik menggunakan permodelan sederhana asalkan data yang digunakan akurat.<ref>{{cite web |publisher=[[University of Alaska Fairbanks]] |year=2007 |url=http://www.sfos.uaf.edu/news/story/?ni=184 |title=Adkison advocates increased fisheries data gathering}}</ref>
 
== Faktor manusia ==
Mengatur perikanan juga tentang mengatur manusia dan ikim usaha, tidak hanya mengatur ikan. Populasi ikan diatur dengan meregulasi tindakan yang dilakukan manusia.<ref>{{harvnb|Mahon|McConney|2004}}</ref> If fisheries management is to be successful, then associated human factors, such as the reactions of fishermen, are of key importance, and need to be understood.<ref>{{cite journal
|last=Hilborn |first=R |year=2007 |url=http://www.ingentaconnect.com/content/bsc/faf/2007/00000008/00000004/art00002
|title=Managing fisheries is managing people: what has been learned? |journal=Fish and Fisheries |volume=8 |doi=10.1111/j.1467-2979.2007.00263_2.x |pages=285–296
|issue=4}}</ref>
 
Regulasi manajemen harus mempertimbangkan implikasi dari pemegang kuasa. Nelayan bergantung pada hasil tangkapan untuk menyediakan penghasilan bagi keluarganya. Profesi nelayan bisa diwariskan ke generasi berikutnya. Kebanyakan nelayan membangun pemukiman dekat dengan industri perikanan. Perubahan peraturan dapat berdampak pada kegiatan ekonomi di seluruh pemukiman. Pemotongan kuota penangkapan ikan dapat menghasilkan efek negatif terhadap kemampuan nelayan untuk berkompetisi dengan industri lain yang berkembang di tempat tersebut, misal industri pariwisata.<ref>{{harvnb|Elder|2006}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 123 ⟶ 146:
 
== Pranala luar ==
{{portal|Pertanian}}
*[http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/eva.2009.2.issue-3/issuetoc Special Issue: Toward Darwinian fisheries management]
*[http://ocean.si.edu/interactives/managing-marine-fisheries Managing Marine Fisheries - Smithsonian Ocean Portal]