Etika Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{under construction}}
'''Etika Islam''' ([[bahasa Arab]]: أخلاق إسلامية) atau "Adab dan Akhlak Islamiyah" adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad {{saw}}<ref>"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..." QS. Al-Ahzab: 21, http://quran.com/33/21 </ref><ref>Allah ta'ala ketika menyebutkan tentang akhlak rasulullah {{saw}} "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." QS.Al-Isra: 9; http://quran.com/68/4</ref>, yang di dalam akidah Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya.
== Definisi ==
Akhlak memiliki makna yang sama dengan Adab, dan terbagi menjadi dua yaitu adab yang terpuji (''Al-Adab Asy-Syar'iyah'') dan adab yang tercela.
Akhlak secara bahasa maknanya adalah perangai atau tabiat, yaitu gambaran batin yang dijadikan tabiat bagi manusia.<ref>Makarimul Akhlaq;
Pengertian akhlak menurut [[Imam Al-Qurtubhi]]: "Akhlaq adalah sifat-sifat seseorang, sehingga dia dapat berhubungan dengan orang lain. Akhlak ada yang terpuji dan ada yang tercela. Secara umum makna akhlak yang terpuji adalah engkau berhias dengan aklak yang terpuji ketika berhubungabn dengan sesama, dimana engkau bersikap adil dengan sifat-sifat terpuji dan tidak lalim karenanya. Sedangkan secara rinci adalah memaafkan, berlapang dada, dermawan, sabar, menahan penderitaan, berkasih sayang, memenuhi kebutuhan hidup orang lain, mencintai, bersikap lemah lembut dan sejenis itu. Sedangkan Akhlak yang tercela adalah sifat-sifat yang berlawanan dengan itu."<ref>Perkataan Imam Al-Qurthubi yang dinukil oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari: 1/456.</ref>
Sedangkan pengertian Adab (Akhlak) yang tercela adalah kebalikannya.
Baris 26 ⟶ 28:
== Ruang lingkup akhlak mulia ==
Ruang lingkup akhlak yang terpuji adalah mencakup hubungan terhadap sesama manusia juga hubungan hamba terhadap Allah.
Hubungan terhadap Allah mencakup:
|