Tv white spaces: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tonyseno (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tonyseno (bicara | kontrib)
Baris 1:
==Pendahuluan==
 
Model Komunikasi dan Shannon dan Weaver menjelaskan bahwa komponen komunikasi terdiri dari sumber yang mengirimkan pesan melalui sebuah pengirim/pemancar melalui sebuah saluran (channel) di mana di saluran ini bisa timbul noise, kemudian pesan dan noise akan diterima oleh sebuah penerima dan akhirnya pesan disampaikan ke tujuan.
TV White Spaces (TVWS) adalah [[frekuensi]] TV yang tidak terpakai untuk siaran televisi berlisensi. Biasanya karena stasiun TVnya telah berpindah ke jalur digital dari jalur sebelumnya yang analog. Penggunaan jalur digital untuk TV membuat penggunaan frekuensi menjadi efisien dan bisa menggunakan lebar bidang frekuensi yang lebih kecil karena tidak lagi memerlukan perlindungan interferensi seperti yang terjadi pada saluran analog.
 
TV White Spaces (TVWS) merupakan sebuah teknologi Komunikasi yang gunanya mengirimkan pesan melalui saluran yang sama dengan saluran yang dipergunakan untuk siaran televisi.
===Frekuensi===
 
TelevisiSaluran-saluran di dalam TV White Spaces menggunakan banyakberbagai salurangelombang dielektro magnetik yang menjalar dengan frekuensi sangat tinggi [[VHF]] (54-216 MHz) dan ultra tinggi [[UHF]] (470-698 MHz). Di beberapa daerah yang banyak pemancar televisinya, penggunaanmaka frekuensijumlah tadisaluran yang dipergunakan sangat tinggibanyak sebanding dengan jumlah pemancar, namun di daerah lainpelosok (misalnyayang dijarang pelosok)memiliki pemancar televisi, penggunaannyamaka sangatjumlah saluran yang terpakai juga rendahsedikit, sehingga banyak yang kosong dankarena tidak dipergunakan. TVSaluran-saluran Whiteyang Spaceskosong memanfaatkanini frekuensibisa yangdimanfaatkan kosongTV iniWhite Spaces untuk komunikasi data nirkabel.<ref name="spectrumbridge">[http://spectrumbridge.com/ProductsServices/WhiteSpacesSolutions/WhiteSpaceOverview.aspx White Spaces Overview], Spectrum Bridge</ref>
 
Sesuai dengan sifat rambatanperambatan gelombang elektro magnetik, maka gelombang dengan frekuensi yang makin rendah makin lebih mudah menembus rintangan. Frekuensi TV White Spaces yang lebih rendah daripada 1 Ghz ini sangat mudah untuk menembus gedung-gedung, tembok-tembok, dan pepohonan jauh lebih baik daripada sinyal telepon seluler atau WiFi (yang menggunakan frekuensi 2.4 GHz). Sehingga TV White Spaces sangat cocok untuk dipergunakan di pelosok daerah dan juga di dalam kota. Penggunaan yang ideal untuk TV White Spaces ini misalnya untuk sistem darurat, sistem transportasi intelijen, dan Internet.
 
TV White Spaces mampu menembus jarak lebih dari 10 km tanpa penguatan sama sekali. Ini artinya jumlah tiang pemancar dan penguat lebih sedikit dibandingkan dengan teknologi pengiriman data lain untuk mencakup suatu daerah yang sama luasnya.<ref name="cnn">[http://edition.cnn.com/2013/09/23/tech/innovation/microsoft-beams-internet-into-africa/ Microsoft beams Internet into Africa -- using TV 'white spaces'], CNN</ref>
Baris 13:
===Teknologi Radio Kognitif===
 
PemancarPenggunaan saluran yang sama antara TV White Spaces dengan pemancar televisi membuat noise sebagai suatu hal yang sangat diperhatikan. Noise bisa terjadi jika saluran yang digunakan ada yang saling tumpang tindih. Sehingga pemancar TV White Spaces menggunakan teknologi Radio Kognitif yang mampu mengenali mana frekuensisaluran yang sedang tidak terpakai pada saat itu dan memanfaatkannya untuk pengiriman data. Pengoperasian TV White Spaces dibuat sedemikian rupa sehingga peralatan pemancar TV White Spaces tidak akan menyebabkan gangguan pada saluran TV yang ada, meskipun menggunakan frekuensisaluran yang berdekatan.
 
Teknologi ini juga mampu mengatur penggunaan frekuensisaluran tersebut secara dinamis, dan bisa berubah sendiri tergantung pada ketersediaan frekuensisaluran yang kosong.
 
Ada beberapa teknologi radio kognitif yang telah dikembangkan saat ini<ref name="tvws spectrum technologies">TV White Space Spectrum Technologies: Regulations, Standards, and Applications edited by Rashid Abdelhaleem Saeed, Stephen J. Shellhammer </ref> :