Arsitektur Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k wikify |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{wikify}}
Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah [[mesjid]], kuburan, [[istana]] dan [[benteng]] yang kesemuanya
== Sejarah ==
Pada tahun 630 M, [[Nabi Muhammad]] beserta tentaranya berhasil menaklukkan [[Makkah]] dari suku [[Quraish]]. Pada masa ini bangunan suci [[Ka'bah]] mulai dibangun kembali dan didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi dilaksanakan sebelum Muhammad meninggal pada tahun 632 oleh tukang kayu dari abyssina dengan gayanya sendiri. Bangunan suci ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dinding dari ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi [[Isa]], [[Maryam]], [[Ibrahim]], [[Rasul]], [[Malaikat]] dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari [[hadis]], akhirnya melarang penggunaan [[simbol]]-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama [[manusia]] dan [[binatang]].
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk [[sembahyang|bersembahyang]], yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad, atau terkadang beberapa bangunan
== Pengaruh dan Gaya ==
|