Revisi per 27 September 2013 09.39 sunting Sunaryo Joyopuspito (bicara \| kontrib) 2.054 suntingan →Masa Kebangkitan Nasional (1928-1942) ← Revisi sebelumnya		Revisi per 27 September 2013 14.30 sunting balikkan Sunaryo Joyopuspito (bicara \| kontrib) 2.054 suntingan →Masa Kebangkitan Nasional (1928-1942) Revisi selanjutnya →
Baris 18: Tahun 1935 itu juga pindah ke Bogor, setelah Onderwijs Verbod (larangan mengajar) dari suaminya dicabut, dan mendirikan sekolah ''Loka Siswa'', namun tak ada murid, sehingga ditutup. Kemudian tahun 1936 pindah ke Semarang mencari pekerjaan ikut suami yang diterima bekerja sebagai guru Tamansiswa Semarang, dan Suwarsih bekerja di sekolah Drs. Sigit. Kemudian tahun 1938 pindah ke Bandung dan mengajar di Pergoeroean Soenda. Ketika keadaan Eropa genting, menjelang Perang Dunia II, maka pada tahun 1940 Soewarsih pindah ke Batavia mengisi lowongan guru yang ditinggal pergi orang Balanda. Ia menjadi guru di GOSVO (Gouvernement Opleiding School voor Vak ~~Onderwijseressen~~Onderwijzeressen Paser Baroe Batavia - Sekolah Guru Kepandaian Putri Negeri Pasar Baru Batavia - sekarang SMKN 27 Pasar Baru). Seperti diketahui pada waktu itu hanya ada 2 SGKP ~~Negeri~~, yang lain adalah OSVO Soerabaia. Ia juga dipercaya oleh kenalannya yang pulang ke Eropa untuk menjaga rumah di daerah elite Menteng (Tjioedjoengweg, sekarang Jl. Teluk Betung belakang HI). === Masa Pendudukan Jepang (1943-1945) ===

Suwarsih Djojopuspito: Perbedaan antara revisi