Islam di Bengkulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: propinsi → provinsi (3) using AWB
PaFra (bicara | kontrib)
Baris 25:
Pada tahun 1668 M (1079 H) kerajaan Sungai Lemau dan kerajaan Sillebar yang ada di Bengkulu mengadakan hubungan kerjasama dengan sultan Banten (Sultan Ageng Tirtayasa). Utusan kerajaan Sungai Lemau diwakili oleh Depati Bangsa Raja, sedangkan utusan dari kerajaan Sillebar diwakili oleh Depati Bangso Radin. Kedua utusan dari dua kerajaan tersebut menyatakan wilayahnya di bawah kekuasan sultan Banten. Selanjutnya sultan Banten bermufakat dengan Inggris untuk memberikan gelar pangeran kepada kedua utusan dari Bengkulu tersebut, setelah menghadap sultan Banten, Depati Bangsa Raja dari kerajaan Sungai Lemau mendapat gelar Pangeran Raja Muda. Sedangkan Depati Bangsa Radin dari kerajaan Sillebar oleh Sultan Banten diberi gelar Pangeran Nata Diraja. Menurut riwayat, Pangeran Nata Diraja menikah dengan Puteri Kemayun anak perempuan Sultan Banten (Sultan Ageng Tirtayasa). Pangeran Nata Diraja kembali ke kerajaan Sillebar di Bengkulu disertai dengan dua belas tentara kesultanan Banten .
 
Dengan demikian dakwah Islam juga masuk ke Bengkulu melalui pintu kerjasama antara kerajaan-kerajaan yang ada di Bengkulu pada abad ke-16. Selain itu peninggalan sejarah menyangkut kontak hubungan masyarakat Bengkulu dengan agama Islam yang masih dapat dilihat sampai sekarang adanya perayaan ritual [[Tabot|Tabut]] yang dilaksanakan untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad S.A.W. yakni Hasan dan Husein.
 
Awal datangnya Tabut di Bengkulu dibawa oleh orang Benggali India pada tahun 1714 dikepalai oleh Syekh Burhanudin, bergelar imam Senggolo. Di Bengkulu Syekh Burhanudin mempersunting dua orang dara yang masing-masing berasal dari dusun Cinggri (pen. Cenggri) dan Sungai Leman (pen. Sungai Lemau) (Pondok Kelapa sekarang) menetap disebuah perkampungan yang terletak dipesisir bantai Berkas dengan anak dan cucunya . Masuknya budaya Tabut ke Bengkulu pada masa penjajahan Inggris abad XVII yang dibawa oleh orang-orang Islam berasal dari India yang berasal dari suku Sipai dan Benggali.