Bintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Boriezz (bicara | kontrib)
Boriezz (bicara | kontrib)
Baris 440:
| Neon ||style="text-align: center;"| 8
|}
Dalam bintang yang lebih masif, helium dihasilkan dalam siklus reaksi yang di[[katalisasi|dikatalisasi]] oleh karbon yang disebut [[Siklus CNO|siklus karbon-nitrogen-oksigen]].<ref name="synthesis" />
 
Dalam bintang yang sudah berkembang, dengan suhu inti 100 juta derajat celsius dan massa antara 0,5 dan 10 kali massa matahari, helium dapat diubah menjadi karbon lewat [[proses tripel alfa]] yang menggunakan [[berilium]] sebagai unsur perantaranya:<ref name="synthesis" />
Baris 452:
:3<sup>4</sup>He → <sup>12</sup>C + γ + 7.2 MeV
 
Dalam bintang masif, unsur-unsur yang lebih berat dapat juga dibakar dalam inti yang mengerut lewat [[proses pembakaran neon]] dan [[proses pembakaran oksigen]]. Tahapan akhir proses nukleosintesis bintang adalah [[proses pembakaran silikon]] yang mengakibatkan dihasilkannya isotop besi-56 yang stabil. Setelah itu reaksi fusi tidak dapat diteruskan lagi kecuali lewat proses [[endotermik]], sehingga energi yang lebih banyak hanya dapat dihasilkan lewat runtuhan gravitasi.<ref name="synthesis" />
 
Contoh di bawah ini menunjukkan waktu yang dibutuhkan bintang bermassa 20 kali massa matahari untuk menghabiskan seluruh bahan bakar nuklirnya. Bintang ini masuk dalam kategori bintang kelas O yang berukuran delapan kali jari-jari matahari dan memiliki lumonisitas 62.000 kali matahari.<ref>{{cite journal | last1=Woosley | first1=S. E. | last2=Heger | first2=A. | last3=Weaver | first3=T. A. |title=The evolution and explosion of massive stars | journal=Reviews of Modern Physics | year=2002 | volume=74 | issue=4 |pages=1015–1071 | bibcode=2002RvMP...74.1015W | doi = 10.1103/RevModPhys.74.1015}}</ref>