Sugondo Djojopuspito: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
Saat itu [[Mohammad Yamin]] adalah salah satu kandidat lain menjadi ketua, tetapi dia berasal dari Yong Sumatra (kesukuan), sehingga diangkat menjadi Sekretaris. Perlu diketahui bahwa Moh. Yamin adalah Sekretaris dan juga salah satu peserta yang mahir berbahasa Indonesia (sastrawan), sehingga hal-hal yang perlu diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia yang benar tidak menjadi hambatan (seperti diketahui bahwa notulen rapat ditulis dalam bahasa Belanda yang masih disimpan dalam museum).
 
Konggres Pemuda 1928 yang berlangsung tanggal [[27 Oktober|27]]-[[28 Oktober]] [[1928]] di Jakarta menghasilkan [[Sumpah Pemuda]] 1928 yang terkenal itu, di mana Para Pemuda setuju dengan
'''Trilogi:''' ''Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: IndonesiaINDONESIA''. SelainSeperti kesepakatandiketahui, bahwa ''Trilogi'' ini lahir pada detik terakhir kongres, di mana Yamin yang duduk di sebelah Soegondo menyodorkan secarik kertas kepada Soegondo seraya berbisik: ''Ik heb een elganter formuleren voor de resolutie'' (saya mempunyai rumusan resolusi yang lebih luwes). Dalam secarik kertas tersebut tertulis 3 kata/trilogi: ''satu nusa, satu bangsa, satu bahasa''. Selanjutnya Soegondo memberi paraf pada secarik kertas itu, yang diikuti oleh anggauta lainnya. <ref> ''Soegondo Djojopuspito'': Ke arah Kongres Pemuda II, ''Media MUDA No. 6 & 7 tahun I'', November 1973 </ref>

Selain trilogi itu, juga telah disepakati Lagu Kebangsaan: [[Indonesia Raya]] ciptaan [[Wage Rudolf Supratman]]. Dalam kesempatan ini, WR Supratman berbisik meminta izin kepada Sugondo agar boleh memperdengarkan Lagu [[Indonesia Raya]] ciptannya. Karena Konggres dijaga oleh Polisi Hindia Belanda, dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya Konggres dibubarkan atau para peserta ditangkap), maka Sugondo secara elegan dan diplomatis dengan bisik-bisik kepada WR Supratman dipersilahkan memperdengarkan lagu INDONESIA RAYA dengan biolanya, sehingga kata-kata Indonesia Raya dan Merdeka tidak jelas diperdengarkan (dengan biola). Hal ini tidak banyak yang tahu mengapa WR Supratman memainkan biola pada waktu itu.
 
=== Masa Kebangkitan Nasional 1928-1942 ===