Kitsune: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan, replaced: di saat → pada saat using AWB |
|||
Baris 26:
Kitsune dipercaya memiliki kecerdasan super, kekuatan [[sihir]], dan panjang umur. Sebagai sejenis ''[[yōkai]]'' atau makhluk halus, "kitsune" sering dijelaskan sebagai "arwah rubah" tapi bukan [[hantu]], dan bentuk fisiknya tidak berbeda dengan rubah biasa. Semua rubah yang panjang umur juga dipercaya memiliki kemampuan supranatural.<ref name="Smyers127128"/>
Kitsune digolongkan menjadi dua kelompok besar. Kelompok ''zenko'' yang terdiri dari rubah baik hati yang bersifat kedewaan (sering disebut rubah Inari), dan kelompok rubah padang rumput (''yako'') yang suka mempermainkan manusia dan bahkan bersifat jahat<ref>''Yōkai no hon'' Prof. Abe Masaji & Prof. Ishikawa Junichiro
Arwah rubah tak kasat mata yang disebut ''ninko'' misalnya, hanya bisa dilihat manusia yang sedang kerasukan ''ninko''. Tradisi lain mengelompokkan kitsune ke dalam salah satu dari 13 jenis kitsune berdasarkan kemampuan supranatural yang dimiliki.<ref>Hall, Jamie. ''Half Human, Half Animal: Tales of Werewolves and Related Creatures''. Bloomington, Indiana: Authorhouse, 2003. 139</ref><ref>Nozaki. ''Kitsune''. 211-212</ref>
Secara fisik, kitsune dipercaya bisa memiliki hingga 9 ekor.<ref name="Smyers129">Smyers. ''The Fox and the Jewel''. 129</ref> Jumlah ekor yang semakin banyak biasanya menunjukkan rubah yang makin tua tapi semakin kuat. Beberapa cerita rakyat bahkan mengatakan ekor rubah hanya tumbuh kalau rubah tersebut sudah berumur 1.000 tahun<ref name="Hamel91"/>
Dalam cerita rakyat, kitsune sering digambarkan berekor satu, lima, tujuh, atau sembilan.<ref>{{cite web |url=http://academia.issendai.com/fox-misconceptions.shtml#tails |title=Kitsune, Kumiho, Huli Jing, Fox |accessdate=2006-12-14 |format=html |date=2003-04-28}}</ref> Ketika kitsune mendapatkan ekornya yang ke-9, bulu kitsune menjadi berwarna putih atau emas.<ref name="Smyers129"/> Kitsune jenis ini disebut ''kyūbi no kitsune'' (kitsune berekor sembilan) dan memiliki kemampuan untuk mendengar dan melihat segala peristiwa yang terjadi di dunia. Dongeng lain menggambarkan mereka sebagai makhluk super bijak dan serba tahu.<ref>Hearn. ''Glimpses''. 159</ref>
[[Berkas:Obake Karuta 3-01.jpg|right|thumb|Kartu monster (''[[karuta|obake karuta]]'') dari awal abad ke-19 yang bergambar kitsune ]]
Kitsune bisa berubah wujud menjadi manusia dan kemampuan ini baru didapat setelah kitsune mencapai usia tertentu (biasanya 100 tahun), walaupun beberapa cerita mengatakan 50 tahun.<ref name="Hamel91">Hamel. ''Human Animals''. 91</ref> Siluman rubah harus meletakkan sejenis tanaman [[alang-alang]] yang tumbuh di dekat air, daun yang lebar, atau tengkorak di atas kepalanya sebagai syarat perubahan wujud.<ref name="Nozaki2526">Nozaki. ''Kitsune''. 25-26</ref> Rubah bisa berubah wujud menjadi wanita cantik, anak perempuan, atau lelaki tua. Perubahan wujud ini tidak dibatasi umur atau jenis kelamin rubah,
Dalam beberapa cerita, kitsune memiliki kesulitan dalam menyembunyikan ekornya ketika sedang menyamar menjadi manusia. Kitsune sering ketahuan sedang mencari-cari ekornya, mungkin kalau rubah sedang mabuk atau kurang hati-hati. Kelemahan ini bisa digunakan untuk memastikan manusia yang sedang dilihat adalah siluman kitsune.<ref name="Ashkenazy148">Ashkenazy, Michael. ''Handbook of Japanese Mythology''. Santa Barbara, California: ABC-Clio, 2003. 148</ref>
Baris 42:
Salah satu cerita rakyat mengisahkan ketidaksempurnaan perubahan wujud seekor kitsune yang sedang menjadi manusia bernama Koan. Menurut cerita, Koan yang bijak dan memiliki kekuatan sihir sedang mau mandi di rumah salah seorang muridnya. Air mandi ternyata dimasak terlalu panas, dan kaki Koan melepuh ketika masuk ke bak mandi. "Koan yang sedang kesakitan, lari keluar dari kamar mandi telanjang. Orang-orang di rumah yang melihatnya terkejut. Sekujur badan Koan ternyata ditumbuhi bulu seperti mantel, berikut ekor dari seekor rubah. Koan lalu berubah wujud di hadapan murid-muridnya menjadi seekor rubah tua dan melarikan diri."<ref>Hall. ''Half Human''. 144</ref>
Kemampuan supranatural lain yang dimiliki kitsune, antara lain: mulut dan ekor yang bisa mengeluarkan api atau petir (dikenal sebagai ''kitsune-bi'' yang secara harafiah berarti "api kitsune"), membuat manusia kerasukan, memberi pesan di dalam mimpi orang agar melakukan sesuatu, terbang, tak kasat mata, dan menciptakan [[ilusi]] yang begitu mendetil hingga tidak bisa dibedakan dari kenyataan.<ref name="
=== Kitsunetsuki ===
[[Berkas:
Istilah {{nihongo|''kitsunetsuki''|狐憑き atau 狐付き}} secara harafiah berarti kerasukan kitsune. Korban biasanya wanita muda yang kemasukan kitsune dari bagian kuku jari atau melalui bagian buah dada.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 59</ref> Pada beberapa kasus, wajah korban konon berubah sedemikian rupa hingga menyerupai rubah. Menurut tradisi di Jepang, kalau orang Jepang yang buta huruf sedang kerasukan kitsune, orang tersebut bisa melek huruf untuk sementara waktu.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 216</ref>
Baris 52:
Aneh memang kegilaan orang yang dirasuki iblis rubah. Kadang-kadang mereka berlarian telanjang sambil berteriak-teriak di jalanan. Kadang-kadang mereka tidur-tiduran dengan mulut berbuih dan menyalak seperti rubah. Dan di bagian tubuh orang yang kerasukan, terlihat benjolan yang bergerak-gerak di bawah kulit yang kelihatannya memiliki nyawa sendiri. Bila ditusuk dengan jarum, benjolan tersebut langsung berpindah ke tempat lain. Benjolan tidak bisa dicengkeram, lepas bila ditekan dengan tangan yang kuat dan lolos dari jari-jari. Orang yang sedang kerasukan kabarnya bisa berbicara dan menulis bahasa yang mereka tidak kuasai sebelum kerasukan. Mereka hanya memakan makanan yang dipercaya disenangi rubah, seperti — [[tahu]], ''[[aburage|aburagé]]'', ''[[azukimeshi]]'', dan lain lain. Mereka juga makan banyak sekali dan membela diri bahwa yang sedang makan itu bukan mereka, tapi arwah rubah.<ref name="Hearn158">Hearn. ''Glimpses''. 158</ref>
</blockquote>
Lafcadio Hearn menambahkan bahwa orang yang sudah terbebas dari kerasukan kitsune bakal tidak doyan lagi makan tahu aburage, ''azukimeshi'', atau makanan lain yang digemari rubah.
Upacara mengusir setan dilakukan di kuil-kuil Inari untuk membujuk kitsune agar mau keluar dari tubuh orang yang sedang dimasukinya.<ref>Smyers. ''The Fox and the Jewel''. 90</ref> Di zaman dulu, kalau usaha lemah lembut membujuk rubah tidak berhasil atau pendeta kebetulan tidak ada, korban ''kitsunetsuki'' dipukuli atau dibakar sampai terluka parah agar kitsune mau keluar. Kalau ada seorang anggota keluarga yang kerasukan, seluruh anggota keluarga korban diasingkan oleh masyarakat.<ref name="Hearn158"/>
Di Jepang, kerasukan kitsune (''kitsunetsuki'') sudah dianggap sebagai penyakit sejak [[zaman Heian]] dan merupakan diagnosis umum untuk gejala [[penyakit mental]] hingga di awal abad ke-20.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 211</ref><ref>Hearn. ''Glimpses''. 165</ref> Kerasukan digunakan sebagai penjelasan kelakuan abnormal dari penderita. Di akhir abad ke-19, Dr. Shunichi Shimamura mencatat beberapa gejala penyakit yang disebabkan demam sering dianggap sebagai ''kitsunetsuki''.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 214-215</ref>
Dalam istilah kedokteran, kerasukan kitsune merupakan gejala [[penyakit mental]] yang khas dalam [[kebudayaan Jepang]]. Pasien percaya dirinya sedang dirasuki rubah.<ref>Haviland, William A. ''Cultural Anthropology'', 10th ed. New York: Wadsworth Publishing Co., 2002. 144-145</ref> Gejala kerasukan kitsune di antaranya selalu ingin makan nasi atau [[kacang azuki]], bengong, gelisah, dan menghindari tatapan mata orang lain. Penyakit kerasukan kitsune mirip tapi berbeda jauh dari [[lycanthropy]] (manusia serigala).<ref>Yonebayashi, T. "Kitsunetsuki (Possession by Foxes)". ''Transcultural Psychiatry'' 1:2 (1964). 95-97</ref>
Baris 98:
Kitsune sering digambarkan sebagai wanita penggoda dalam cerita yang melibatkan laki-laki muda.<ref>Hamel. ''Human Animals''. 90</ref> Walaupun kitsune berperan sebagai wanita penggoda, cerita biasanya bersifat romantis.<ref>Hearn. ''Glimpses''. 157</ref> Dalam cerita, laki-laki sering menikahi wanita cantik yang merahasiakan bahwa dirinya adalah seekor rubah. Ketika rahasia terbongkar, sang istri terpaksa meninggalkan suami. Pada sebagian cerita, laki-laki yang menikahi siluman rubah bagaikan bangun dari mimpi, kebingungan, berada jauh dari rumah, dan harus kembali ke rumah yang ditinggalinya dulu dengan membawa malu.
Beberapa cerita mengisahkan siluman rubah yang dijadikan istri melahirkan anak manusia. Anak-anak yang dilahirkan memiliki kemampuan fisik dan bakat supranatural melebihi orang biasa. Bakat ini juga diturunkan ke anak cucu bila manusia keturunan rubah kembali melahirkan anak.<ref name="Ashkenazy148"/> Seorang ahli kosmologi ([[onmyōji]]) Jepang bernama [[Abe no Seimei]] dikatakan memiliki kekuatan sihir luar biasa karena keturunan kitsune.<ref name="Ashkenazy. Handbook. 150">Ashkenazy. ''Handbook''. 150</ref>
Kitsune sering dikisahkan menikahi sesama kitsune. Dalam bahasa Jepang, hujan lebat yang turun tiba-tiba ketika langit sedang cerah (hujan panas) disebut ''kitsune no yomeiri'' atau "pernikahan kitsune". Istilah tersebut berasal dari legenda yang mengisahkan kondisi cuaca pada saat upacara pernikahan kitsune.<ref>Addiss. ''Ghosts & Demons''. 132</ref> Peristiwa pernikahan kitsune dianggap sebagai pertanda baik, tapi kitsune akan marah bila hadir tamu yang tidak diundang.<ref>Vaux, Bert. [http://www.linguistlist.org/issues/9/9-1795.html "Sunshower summary"]. ''LINGUIST List'' 9.1795 (Dec. 1998). Kumpulan istilah untuk ''sun showers'' dari berbagai kebudayaan dan bahasa. URL diakses [[13 Desember]] [[2006]].</ref>
Baris 109:
[[Tamamo-no-Mae]] adalah tokoh fiksi yang menjadi tema drama noh berjudul ''[[Sesshoseki]]'' (''Batu Kematian''), dan sandiwara kabuki/kyogen berjudul ''Tamamonomae'' (''Penyihir Rubah yang Cantik''). Tamamo-no-Mae berbuat banyak kejahatan di India, Tiongkok, dan Jepang, tapi rahasianya terbongkar dan tewas. Arwahnya menjadi ''sesshoseki'' (batu kematian). Arwah Tamamo-no-Mae akhirnya dibebaskan biksu bernama Gennō.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 112-113, 122-123</ref><ref>{{cite web |url=http://www.yamanakart.com/egg-p/mibu/pages/plays/noh.html#Anchor-SESSHOSEKI-48213 |title=Noh synopsis: Sesshoseki |accessdate=2006-12-12 |format=html |work= The Mibu-Dera Kyogen Pantomimes}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.yamanakart.com/egg-p/mibu/pages/plays/tamamonomae.html |title=Tamamonomae Pantomime |accessdate=2006-12-12 |format=html |work= The Mibu-Dera Kyogen Pantomimes}}</ref>
[[Genkurō]] adalah seekor kitsune dikenal berbakti kepada orangtua. Dalam cerita [[bunraku]] dan [[kabuki]] berjudul ''[[Yoshitsune Sembon Zakura]]'' (''[[Minamoto no Yoshitsune|Yoshitsune]] dan Seribu Pohon Sakura''), kekasih Yoshitsune yang bernama [[Shizuka Gozen|Putri Shizuka]] memiliki [[tsuzumi]] (gendang kecil) yang dibuat dari kulit rubah orangtua Genkurō. Dalam penyamarannya sebagai Satō Tadanobu, Genkurō berhasil menyelamatkan Putri Shizuka dari [[Minamoto no Yoritomo]]. Namun identitas Genkurō sebagai siluman rubah terbongkar karena Satō Tadanobu yang asli muncul. Genkurō mengatakan suara kedua orangtuanya terdengar setiap kali gendang tsuzumi yang dimiliki Shizuka dipukul. Yoshitsune dan Shizuka akhirnya memberikan tsuzumi tersebut kepada Genkurō. Sebagai imbalannya, Genkurō memberi perlindungan sihir untuk Yoshitsune.<ref
{{clear}}
|