Daftar peribahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tengku syariful (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tengku syariful (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
*"[[Ada asap ada api]]."
*"[[Ada gula ada semut]]."
*"[[Ada nyawa, ada rezeki]]."
*"[[Ada nyawa, nyawa ikan]]."
*"[[Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan]]."
*"[[Ada ubi ada talas, ada budi ada balas]]."
Baris 84 ⟶ 86:
 
*"[[Asal ada, kecilpun pada]]."
*"[[Asal ayam ke lesung, asal itik ke pelimbahan]]."
*"[[Asal insang, ikanlah]]."
 
*"[[Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga]]."
Baris 114 ⟶ 117:
*"[[Bagai bulan kesiangan]]."
*"[[Bagai bumi dan langit]]."
*"[[Bagai cendawan dibasuh]]."
*"[[Bagai diiris dengan sembilu]]."
*"[[Bagai disalak anjing bertuah]]."
*"[[Bagai duri dalam daging]]."
*"[[Bagai getah dibawa ke semak]]."
*"[[Bagai inai dengan kuku]]."
*"[[Bagai kacang lupa akan kulitnya]]."
*"[[Bagai kambing dihela ke air]]."
*"[[Bagai katak dalam tempurung]]."
*"[[Bagai kena jelatang]]."
*"[[Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau]]."
*"[[Bagai kucing menjemput api]]."
*"[[Bagai kura dengan isi]]."
*"[[Bagai melepaskan anjing terjepit]]."
*"[[Bagai makan buah simalakama]]."
Baris 125 ⟶ 135:
*"[[Bagai menampung air dengan limas pesuk]]."
*"[[Bagai mendapat durian runtuh]]."
*"[[Bagai mendapat gunung intan]]."
*"[[Bagai menegakkan benang basah]]."
*"[[Bagai menggantang anak ayam]]."
Baris 136 ⟶ 147:
*"[[Bagai semang kehilangan induk]]."
*"[[Bagai telur di ujung tanduk]]."
*"[[Bagaikan air dengan minyak]]."
*"[[Bagaimana bunyi gendang, begitulah tepuk tarinya]]."
 
*"[[Bahasa menunjukan bangsa]]."
 
*"[[Bakar air ambil abunya]]."
*"[[Barang tergenggam jatuh terlepas]]."
 
*"[[Bayang-bayang sepanjang badan]]."
*"[[Bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan]]."
Baris 150 ⟶ 162:
*"[[Belum besar sudah diambak]]."
*"[[Belum beranak sudah ditimang]]."
*"[[Belum bergigi hendak mengunyah]]."
*"[[Belum dipanjat asap kemenyan]]."
*"[[Belum merangkak sudah belajar lari]]."
 
*"[[Berakal ke lutut, berontak ke empu kaki]]."
*"[[Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian]]."
*"[[Beranak menurut kata bidan]]."
*"[[Beranak tidak berbidan]]."
*"[[Berarak tiada berlari]]."
*"[[Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing]]."
*"[[Berdiang di abu dingin]]."
*"[[Bergantung tiada bertali, bersalai tiada api]]."
*"[[Bergantung pada tali rapuh]]."
*"[[Bergaduk-gaduk diri, saku-saku diterbangkan angin]]."
*"[[Berguru dulu sebelum bergurau]]."
*"[[Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi]]."
*"[[Berjagung-jagung sementara padi masak]]."
*"[[Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah]]."
*"[[Berjenjang naik, bertangga turun]]."
*"[[Berkerat rotan berpatah arang]]."
*"[[Berkering air ludah]]."
*"[[Berlayar bernakhoda, berjalan bernan-tua]]."
*"[[Bermain air basah, bermain api terbakar]]."
*"[[Berniaga diujung lidah]]."
Baris 167 ⟶ 189:
*"[[Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian]]."
*"[[Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh]]."
*"[[Bersuluh menjemputmatahari, apibergelanggang dimata orang]]."
*"[[Bersuluh menjemput api]]."
*"[[Bertanam tebu di bibir]]."
*"[[Bertangkai boleh dijinjing]]."
*"[[Besar diambak tinggi dianjung]]."
*"[[Besar pasak dari pada tiang]]."
Baris 173 ⟶ 198:
*"[[Biar kalah sabung asalkan menang sorak]]."
*"[[Biar lambat asal selamat]]."
*"[[BidukBiar lalujatuh kiambangterletak, bertautjangan jatuh terempas]]."
*"[[Biduk lalu kiambang bertaut]]."
*"[[Biduk upih, pengayuh bilah]]."
*"[[Binatang tahan palu, manusia tahan kias]]."
*"[[Bondong air, bondong ikan]]."
*"[[Buah yang manis berulat di dalamnya]]."
*"[[Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya]]."
*"[[Bulan naik matahari naik]]."
*"[[Bumi mana yang tiada kena hujan?]]."
*"[[Bungkuk sejengkal tidak terkedang]]."
*"[[Buruk muka cermin dibelah]]."
*"[[Busuk berbau, jatuh berdebuk]]."
*"[[Busut juga ditimbun anai-anai]]."
 
==C==
 
*"[[Cabik-cabik bulu ayam]]."
*"[[Cacat-cacat cempedak, cacat-cacat nak hendak]]."
*"[[Cacing menjadi ular naga]]."
*"[[Cadik terkedik, bingung terjual]]."
*"[[Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum datang]]."
*"[[Cencang dua seragai]]."
*"[[Cencang putus, tusuk tembuk]]."
*"[[Cerdik perempuan melebuhkan, saudagar muda mengutangkan]]."
*"[[Cerdik tak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak]]."
*"[[Condong yang akan menimpa]]."
 
==D==
Baris 185 ⟶ 229:
*"[[Dahulu timah sekarang besi]]."
*"[[Dalam lautan bisa di duga, dalam hati siapa tahu]]."
*"[[Dari jung turun ke sampan]]."
*"[[Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah]]."
*"[[Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri.]]"
*"[[Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar]]."
*"[[Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal]]."
*"[[Dekat mencari induk, jauh mencari suku]]."
*"[[Dia picik seperti ular]]."
*"[[Dianjak layu, dibubut mati]]."
*"[[Diam-diam penggali berkarat, diam-diam ubi berisi]]."
*"[[Diam emas, bicara perak]]."
*"[[Diberi kuku hendak mencengkam]]."
*"[[Dibilang genap, dipapar ganjil]]."
*"[[Diganjur surut bagai bertanam]]."
*"[[Digantung tak bertali]]."
*"[[Digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang]]."
*"[[Digila beruk berayun]]."
*"[[Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu]]."
Baris 194 ⟶ 249:
*"[[Dimana ada kemauan, di sana ada jalan]]."
*"[[Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung]]."
*"[[Dimana tak ada lang, aku lah lang, kata belalang]]."
*"[[Dimana tembilang terentak, disitu cendawan tumbuh]]."
*"[[Dimandikan dengan air segeluk]]."
*"[[Dipandang dekat, dicapai tak dapat]]."
*"[[Disisih sebagai antah]]."
*"[[Dikasih hati minta jantung]]."
*"[[Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarah]]."
*"[[Duduk sama rendah, tegak sama tinggi]]."
*"[[Dunia tak selebar daun kelor]]."
Baris 206 ⟶ 264:
*"[[Enggang lalu, atal jatuh, anak raja mati ditimpanya]]."
 
==G==
 
*"[[Gabak dihulu tanda akan hujan]]."
*"[[Gajah derum tengah rumah]]."
*"[[Gajah dialahkan oleh pelanduk]]."
*"[[Gajah ditelan ular lidi]]."
*"[[Gajah mati karena gadingnya]]."
*"[[Gajah mati tulang setimbun]]."
*"[[Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati ditengah-tengah]]."
*"[[Gayung bersambut, kata berjawab]]."
*"[[Geleng serupa cupak hanyut]]."
*"[[Genting menanti putus, biang menanti tembuk]]."
*"[[Getah terbangkit kuaran tiba]]."
*"[[Guru kencing berdiri, murid kencing berlari]]."
 
==H==
Baris 220 ⟶ 291:
*"[[Hidup seperti anjing dengan kucing]]."
*"[[Hidup seperti umang-umang]]."
*"[[Hilang geli oleh gelitik, hilang bisa oleh biasa]]."
 
 
==I==
 
*"[[InginIjuk hatitidak memeluk gunungbersagar, apa daya tanganlurah taktidak sampaiberbatu]]."
*"[[Ikan biar dapat, serampang jangan pukah]]."
*"[[Ikan terkilat jala tiba]]."
*"[[Ikut hati mati, ikut rasa binasa]]."
*"[[Ilmu pengetahuan adalah kekuatan]]."
*"[[Ilmu padi, makin berisi, makin merunduk]]."
*"[[Inai tertepung, kuku tanggal]]."
*"[[Ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai]]."
*"[[Isi hati sukar didiamkan]]."
*"[[Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita]]."
*"[[Itik diajar berenang]]."
 
*"[[Ilmu padi, makin berisi, makin merunduk]]."
 
==J==
Baris 234 ⟶ 312:
*"[[Jadilah kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit sampah]]."
*"[[Jadilah orang pandai bagai padi yang merunduk]]."
*"[[Jagung tua tak hendak masak]]."
*"[[Jalan diasak orang menggalas]]."
*"[[Jalan mati lagi dicoba, ini pula jalan binasa]]."
*"[[Jalan raya titian batu]]."
*"[[Jangat liat kurang panggang]]."
*"[[Janji sampai, sukatan penuh]]."
*"[[Jatuh ke tilam empuk]]."
*"[[Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai]]."
*"[[Jauh di mata, dekat di hati]]."
*"[[Jauh panggang dari api]]."
*"[[Jika air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut]]."
*"[[Jawi hitam banyak tingkah]]."
*"[[Jelatang di hulu air]]."
*"[[Jemuran terkekar, ayam tiba]]."
*"[[Jerat halus kelindan sutera]]."
*"[[Jerat serupa jerami]]."
*"[[Jerih menentang laba]]."
*"[[Jika air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut]]."
*"[[Jinak-jinak merpati, sudah dekat terbanglah dia]]."
*"[[Jual emas beli intan]]."
*"[[Jung pecah hiu kenyang]]."
*"[[Jung satu nakhoda dua]]."
 
==K==
Baris 241 ⟶ 338:
*"[[Kacang lupa kulitnya]]."
*"[[Kail sejengkal janganlah menduga dalam lautan]]."
*"[[Kaki tertarung inai padahannya, mulut terdorong emas padahannya]]."
*"[[Kalah jadi abu, menang jadi arang]]."
*"[[Kalau di hutan tak ada singa, beruk rabun bisa menjadi raja]]."
*"[[Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga]]."
*"[[Kalau tak ada angin bertiup, takkan pokok bergoyang]]."
*"[[Kalau tak ingin terlimbur pasang, jangan berumah di tepi laut]]."
*"[[Kapal satu nakhoda dua]]."
*"[[Karena mulut badan binasa]]."
*"[[Karena nila setitik, rusak susu sebelanga]]."
*"[[Kasih anak dipertangis, kasih di bini ditinggal-tinggalkan]]."
*"[[Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan]]."
*"[[Kata banyak, kata bergalau]]."
*"[[Kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari]]."
*"[[Ke gunung sama mendaki, ke lurah sama menurun]]."
*"[[Kecil-kecil anak, sudah besar menjadi onak]]."
*"[[Kecil teranja-anja besar terbawa-bawa, tua berubah tidak]]."
*"[[Kecundang lebih bagai kebaji]]."
*"[[Ke gunung tak dapat angin]]."
*"[[Kejujuran bertahan sangat lama]]."
*"[[Keluar mulut harimau, masuk mulut buaya]]."
*"[[Kena tendang biarlah dengan kaki berkasut, kena tampar biarlah dengan jari yang bercincin]]."
*"[[Kemana angin deras, kesitu condongnya]]."
*"[[Kemarau setahun dihapuskan hujan sehari]]."
*"[[Kepala boleh panas, tetapi hati harus tetap dingin]]."
*"[[Kepala sama hitam, isi hati siapa tahu]]."
*"[[Ketika gagak putih, bangau hitam]]."
*"[[Kilat cermin sudah ke muka, kilat beliung sudah ke kaki]]."
*"[[Kuah tercucur ke nasi, nasi akan dimakan juga]]."
*"[[Kuat ikan karena insang, kuat burung karena sayap]]."
*"[[Kura-kura dalam perahu]]."
 
==L==
 
*"[[Lain biduk kalang diletak]]."
*"[[Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya]]."
*"[[Laksana apung-apung dipermainkan gelombang]]."
*"[[Laksana garam dengan asam]]."
*"[[Lancar kaji karena diulang, lancar jalan karena ditempuh]]."
*"[[Lebih baik mati berkalang tanah, dari pada hidup bercermin bangkai]]."
Baris 271 ⟶ 383:
*"[[Lubuk alam tepian bumi]]."
*"[[Luka di kaki, sakit seluruh badan]]."
*"[[Lunak gigi daripada lidah]]."
 
==M==
Baris 278 ⟶ 391:
*"[[Malu bertanya, sesat di jalan]]."
*"[[Manusia merencanakan, Tuhan menentukan]]."
*"[[Masakan ada ayam memantangkan jemuran]]."
*"[[Masuk tak genap, keluar tak ganjil]]."
*"[[Mati rusa karena jejaknya]]."
*"[[Mati satu tumbuh seribu]]."
*"[[Meletakkan api dibubungan]]."
*"[[Memagar kelapa condong]]."
*"[[Memahat di dalam garis]]."
*"[[Memancing di air keruh]]."
*"[[Memang lidah tidak bertulang]]."
*"[[Membasuh muka dengan air liur]]."
*"[[Membawa garam ke laut]]."
*"[[Membeli kerbau bertuntun]]."
*"[[Membubuhkan arang dimuka orang]]."
*"[[Menabur bijan ke tasik]]."
*"[[Menangguk di air keruh]]."
*"[[Menang jadi arang, kalah jadi abu]]."
*"[[Menahan jerat ditempat genting]]."
*"[[Menaikkan air ke gurun]]."
*"[[Menari di ladang orang]]."
*"[[Mencabik baju didada]]."
*"[[Mencari jejak diair]]."
*"[[Mencencang berlandasan, melompat bersitumpu]]."
*"[[Mencencang memampas, membunuh membangun]]."
*"[[Mencoreng arang di muka sendiri]]."
*"[[Mencubit paha sendiri barulah paha orang lain]]."
*"[[Menepak nyamuk menjadi daki]]."
*"[[Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri]]."
*"[[Mengadu ujung jarum]]."
*"[[Menggenggam erat, membuhul mati]]."
*"[[Menggenggam tak tiris]]."
*"[[Mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan]]."
*"[[Mengharapkan hujan turun, air di tempayan ditumpahkan]]."
*"[[MenjilatMenjemur airsementara liurhari sendiripanas]]."
*"[[Menjilat air liur sendiri]]."
*"[[Menjerit bagai kucing biang]]."
*"[[Menjual petai hampa]]."
*"[[Menuhuk kawan seiring menggunting dalam lipatan]]."
*"[[Menunggu ara hanyut]]."
*"[[Menunjukkan ilmu kepada orang menetek]]."
*"[[Menyelam sambil minum air]]."
*"[[Merajuk air diruang, hendak karam ditimba juga]]."
Baris 304 ⟶ 439:
 
*"[[Nang benar yang berdiri sendirinya]]."
*"[[Nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang]]."
*"[[Nasi sudah menjadi bubur]]."
*"[[Nasi tak dingin, pinggan tak retak]]."
*"[[Nasib sabut terapung, nasib batu tenggelam]]."
*"[[Neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan]]."
*"[[Neraca yang palingan, bungkal yang piawai]]."
*"[[Niat hati nak getah bayan, sudah tergetah burung serindit]]."
*"[[Nibung bangsai bertaruk muda]]."
*"[[Nyamuk mati gatal tak lepas]]."
 
==O==
 
*"[[Obat jauh penyakit hampir]]."
*"[[Oleng seperti cupak hanyut]]."
*"[[Ombak yang kecil jangan diabaikan]]."
*"[[Ombaknya kedengaran tapi pasirnya belum kelihatan]]."
*"[[Orang berdendang dipentasnya, orang beraja dihatinya]]."
*"[[Orang karam dilaut, awak karam didarat]]."
*"[[Orang kaya suka dimakan, orang elok selendang dunia]]."
*"[[Orang muda menanggung rindu, orang tua menanggung ragam]]."
*"[[Orang penggamang mati jatuh, orang pencemas mati hanyut]]."
 
==P==
Baris 313 ⟶ 468:
*"[[Panas mentari setahun, dihapuskan hujan sehari]]."
*"[[Pandai berminyak air]]."
*"[[Patah hilang berganti]]."
*"[[Patah tongkat, berjermang]]."
*"[[Payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi]]."
*"[[Pelanduk ditengah cerang]]."
*"[[Pelanduk lupakan jerat, jerat tak melupakan pelanduk]]."
*"[[Pencegahan lebeih baik daripada pengobatan]]."
*"[[Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna]]."
*"[[Pikir itu pelita hati]]."
*"[[PinjamanPindah kayuke aranegeri cacing]]."
*"[[Pinjaman kayu ara]]."
*"[[Pipit berperang lawan garuda]]."
*"[[Potong kambing, nangka makan]]."
*"[[Pucuk dicinta ulam tiba]]."
*"[[Pukat sudah terijuk]]."
 
==R==
 
*"[[Rajin pangkal pandai]]."
*"[[Rendah gunung, tinggi harapan]]."
*"[[Rusak anak oleh menantu]]."
 
==S==
 
*"[[Sambil menyelam minum air]]."
*"[[Sambil menyuruk, galas lalu]]."
*"[[Satu orang makan nangka, semua kena getahnya]]."
*"[[Sayang akan garam sececah, kerbau seekor dibusukkan]]."
*"[[Seayun bagai berbuai]]."
*"[[Sebab buah dikenal pohonnya]]."
*"[[Sebagai anjing terpanggang ekor]]."
*"[[Sebagai melihat asam]]."
*"[[SeciapSebagai bagaigagak ayam,pulang sedencingke bagai besibenua]]."
*"[[Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi]]."
*"[[Sedepa jalan kemuka, setelempap jalan kebelakang]]."
*"[[Sedia payung sebelum hujan]]."
*"[[Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain]]."
*"[[SetaliSegan tigabergalah, uanghanyut serantau]]."
*"[[Seguru, seilmu, jangan mengganggu]]."
*"[[Sejelek-jelek pemimpin pasti punya anak buah, sebaik-baik pemimpin pasti punya musuh]]."
*"[[Sejengkal jadi sehasta]]."
 
*"[[Sekali air besar, sekali tepian berubah]]."
*"[[Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya]]."
Baris 344 ⟶ 514:
*"[[Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui]]."
*"[[Sekali tepuk dua lalat]]."
 
*"[[Sekerat ular, sekerat belut]]."
*"[[Selama air hilir, selama gagak hitam]]."
*"[[Seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin]]."
*"[[Seiring bertukar jalan]]."
*"[[Seorang makan cempedak, semua kena getahnya]]."
*"[[Sepandai pandai tupai meloncat, jatuh juga]]."
 
*"[[Seperti anai-anai bubus]]."
*"[[Seperti anak ayam kehilangan induk]]."
Baris 353 ⟶ 528:
*"[[Seperti anjing bercawat ekor]]."
*"[[Seperti anjing dengan kucing]]."
*"[[Seperti anjing digosok kepala, menjungkit ekor]]."
*"[[Seperti anjing mengunyah tulang]]."
*"[[Seperti antah ditepi gantang, masuk tak genap keluar tak ganjil]]."
Baris 358 ⟶ 534:
*"[[Seperti api makan ladang kering]]."
*"[[Seperti aur ditarik sungsang]]."
*"[[Seperti ayam beranak itik]]."
*"[[Seperti ayam dimakan tungau]]."
*"[[Seperti ayam gadis bertelur]]."
*"[[Seperti ayam mengarang telur]]."
*"[[Seperti ayam pulang ke pautan]]."
*"[[Seperti ayam termakan rambut]]."
*"[[Seperti elangBelanda menyongsongminta angintanah]]."
*"[[Seperti biduk dikayuh hilir]]."
*"[[Seperti bulan dipagar bintang]]."
*"[[Seperti bujang jolong bekerja, gadis jolong bersubang]]."
*"[[Seperti buku gaharu]]."
*"[[Seperti cacing kepanasan]]."
*"[[Seperti cendawan dimusim hujan]]."
*"[[Seperti Cina karam]]."
*"[[Seperti Cina kebakaran jenggot]]."
*"[[Seperti ditempuh gajah lalu]]."
*"[[Seperti elang menyongsong angin]]."
*"[[Seperti gergaji bermata dua]]."
*"[[Seperti gunting makan diujung]]."
*"[[Seperti ikan dalam air]]."
*"[[Seperti ikan dalam belanga]]."
*"[[Seperti itik mendengarkan guntur]]."
*"[[Seperti itik pulang petang]]."
*"[[Seperti jamur dimusim hujan]]."
*"[[Seperti janggut pulang ke dagu]]."
*"[[Seperti jentayu rindukan hujan]]."
*"[[Seperti katak dalam tempurung]]."
*"[[Seperti katak hendak jadi lembu]]."
*"[[Seperti kerbau dicucuk hidungnya]]."
*"[[Seperti menggantang asap]]."
*"[[Seperti menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan]]."
*"[[Seperti meniup api diatas air]]."
*"[[Seperti negeri dialahkan garuda]]."
*"[[Seperti nyawa ayam]]."
*"[[Seperti pinang dibelah dua]]."
*"[[Seperti pipit menelan jagung]]."
*"[[Seperti rusa masuk kampong]]."
*"[[Seperti sirih pulang ke gagangnya]]."
*"[[Seperti telur di ujung tanduk]]."
*"[[Seperti ular dicubit ekor]]."
Baris 376 ⟶ 577:
 
*"[[Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga]]."
*"[[Sepuluh jung masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor jua]]."
*"[[Sesak alam tempat diam, tak berbumi tempat tegak]]."
*"[[Setajam-tajam pisau, masih lebih tajam lidah]]."
*"[[Setali tiga uang]]."
*"[[Setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan juga]]."
*"[[Sia-sia menggiring angin, terasa ada tertangkap tidak]]."
*"[[Siapa cepat boleh dapat, siapa kemudian putih mata]]."
*"[[Siapa yang kena cubit, itulah yang merasa sakit]]."
 
*"[[Sudah beruban baru bergaum]]."
*"[[Sudah buta baru celik]]."
*"[[Sudah jatuh, tertimpa tangga pula]]."
*"[[Sudah ketengah makan api]]."
Baris 391 ⟶ 596:
==T==
 
*"[[Tahan jerat sorong kepala]]."
*"[[Tahu di angin turun naik]]."
*"[[Tahu di angin berkisar]]."
*"[[Tak ada api, masakan ada asap]]."
*"[[Tak ada gading yang tak retak]]."
*"[[Tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta]]."
*"[[Tak ada rotan, akarpun jadi]]."
*"[[Tak air telang dipancung, tak emas bungkal diasah]]."
*"[[Tak berorang diair]]."
*"[[Tak bisa menari dikatakan lantai yang berjungkit]]."
*"[[Tak kenal maka tak sayang]]."
*"[[TakTakkan kandua larikali gunungorang dikejartua kehilangan tongkat]]."
*"[[Takkan lari gunung dikejar]]."
*"[[Telah dapat gading bertuah, tanduk kerbau mati terbuang]]."
*"[[Telah dijual maka dibeli]]."
*"[[Tangan mencencang bahu memikul]]."
*"[[Terajak pada orang yang enggan]]."
*"[[Terapung tak hanyut, terendam tak basah]]."
*"[[Teras terunjam, gubal melayang]]."
*"[[Tercacak seperti lembing tergadai]]."
*"[[Tercengang puar bergerak andilau]]."
*"[[TerpijakTercekau benangpada arang,ikan hitam telapakbersengat]]."
*"[[Tergolek pada tempat yang datar]]."
*"[[Terkatung macam biduk patah kemudi]]."
*"[[Terpeluk biawak sial]]."
*"[[Terpijak benang arang, hitam telapak]]."
*"[[Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri]]."
*"[[Tertumpang biduk tiris]]."
*"[[Tiada beban dicari beban, pergi ke pulau batu digalas]]."
*"[[Tiada berorang di air]]."
*"[[Tiada kuning oleh kunyit, tiada hitam oleh arang]]."
*"[[Tiada membesarkan air]]."
*"[[Tidak berhati berjantung]]."
*"[[Tidak biduk karam sebelah]]."
*"[[Tidak dirauk menjeriau]]."
*"[[Tidak ingat badan celaka, ingat amat badan binasa]]."
*"[[Tidak tahu antah terkunyah]]."
*"[[Tidak terindang dedak basah]]."
*"[[Tidur berulam air mata]]."
*"[[Tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang disuruki]]."
*"[[Tong kosong nyaring bunyinya]]."
*"[[Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi]]."
*"[[Tuah anjing, celaka kuda]]."
 
==U==
Baris 422 ⟶ 649:
*"[[Untung sabut terapung, untung batu tenggelam]]."
*"[[Untung sepanjang jalan, malang sekejap mata]]."
*"[[Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak]]."
*"[[Upah bidan pun tak terbayar]]."
 
==Y==
 
*"[[Yang dijolok tidak dapat, penjolok tinggal diatas]]."
*"[[Yang dikandung berceceran, yang dicari tiada dapat]]."
*"[[Yang secupak takkan jadi segantang]]."