Rosalyn Sussman Yalow: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
tambahan informasi
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
 
== Kehidupan awal ==
Rosalyn lahir dari orangtua [[Yahudi]], Clara dan Simon Sussman. Sejak usia 8 tahun, Rosalyn ingin menjadi seorang ilmuwan walaupun dia hidup di era dunia yang melarang perempuan memiliki karir dalam dunia sains. Ketertarikannya dalam dunia fisika timbul setelah membaca biografi [[Marie Curie]], pemenang dua Nobel atas temuannya terhadap radioisotop. Ia menempuh [[pendidikan]] di sekolah negeri [[New York City]]. Saat menempuh pendidikan di Walton High School, seorang guru kimianya mendorong Rosalyn untuk mengembangkan diri di bidang sains. Ia lulus dari [[Hunter College]] dan menerimakemudian melamar di [[beasiswaPurdue University|Universitas Purdue]] pengajaranuntuk dalambelajar di bidang [[fisika]]. diNamun, [[UniversityRosalyn ofditolak Illinois]]dengan alasan seorang wanita tidak akan pernah diterima di fakultas fisika. PadaOleh tahunkarena [[1945]]itu, iaRosalyn menjadihanya wanitamendapatkan keduatawaran yangsebagai menerimasekretaris [[gelardi akademik|gelar]]Sekolah [[Ph.D.]]Bedah dalamdan fisikaKedokteran, bagian dari [[IllinoisColumbia University|Universitas Columbia]], dan bila dia bersikap baik maka dijanjikan dapat bersekolah disana.
 
Rosalyn kemudian bertemu A. Aaron Yalow, seorang mahasiswa fisika yang merupakan [[anak]] seorang [[rabbi]] dan mereka menikah pada tanggal [[6 Juni]] [[1943]]. Mereka kembali ke New York di mana mereka menjabat sebagai [[dosen]] di bidang fisika, yang dipegangnya hingga tahun [[1950]]. Pasangan tersebut memiliki 2 anak yang bernama Benjamin dan Elanna.
 
== Karier dan penghargaan ==
Setelah [[PD II|Perang Dunia II]], kesempatan bagi seoarang wanita untuk berkarir di dunia akademis mulai terbuka. Rosalyn kemudian bekerja di Fakultas Teknis, [[University of Illinois|Universitas Illinois]]. Kepindahannya ke Champaign-Urbana, Illinois, menjadikannya wanita pertama yang bergabung dalam fakultas teknik dalam kurun waktu 24 tahun. Sebagai satu-satunya wanita di antara 400 orang pengajar dan pekerja fakultas, Rosalyn mendapatkan tekanan yang berat untuk membuktikan kemampuannya. Ketika dia mendapatkan nilai A-minus di dalam salah satu pelajaran laboratorium, kepala departemen Universitas Illinois menyatakan bahwa nilai tersebut membuktikan wanita tidak dapat bekerja dengan sempurna di laboratorium. Hal ini membuat Rosalyn marah dan semakin terpacu.
Setelah [[PD II|Perang Dunia II]], Rosalyn bekerja sebagai penasihat di Veterans Administration Hospital, Bronx, untuk mengembangkan fisika nuklir mulai tahun 1947. Rumah sakit tersebut tertarik mengerjakan penelitian tentang kemungkinan penggunaan zat [[radioaktif]] dalam [[diagnosis]] [[pengobatan]] dan [[penyakit]]. Pada tahun 1950, ia diangkat sebagai ketua [[fisikawan]] dan asisten layanan [[radioisotop]] [[rumah sakit]] itu.
 
Rosalyn mendapatkan gelar doktoral di bidang fisika nuklir di tahun 1945 dan mengajar di Hunter College pada tahun berikutnya. Ketika dia tidak mendapatkan tawaran di bidang riset, Rosalyn bekerja secara sukarela di laboratorium medis, Universitas Colombia dan disinilah untuk pertama kalinya, Rosalyn mengenai radioterapi. Setelah itu, Rosalyn pindah ke Bronx Veterans Administration Hospital (sekarang menjadi James J. Peters Veterans Affairs Medical Center) pada tahun 1947 sebagai pekerja paruh waktu dan kemudian menjadi pekerja tetap di tahun 1950.
Ketika Rosalyn mengembangkan radiommunoassay, alat pengukuran insulin dan hormon lain yang sangat sensitif, maka banyak penelitian terkait diabetes mulai ditemukan. Selain itu, radioimmunoassay juga digunakan untuk diagnosis dan pengobatan masalah hormonal terkait pertumbuhan, fungsi tiroid, dan fertilitas (kesuburan). Teknik yang ditemukan oleh Rosalyn bersama dengan Dr. Solomon A. Berson ini telah menandai abad baru dalam dunia endokrinologi.
 
Di sanalah, Rosalyn berkenalan dengan Dr. Berson yang akan menjadi rekannya selama 22 tahun. Mereka berdua mencoba menggunakan radioisotop untuk mendeteksi hormon yang konsentrasinya sangat rendah di dalam tubuh sehingga di masa itu merupakan hal yang sangat sulit atau bahkan dianggap tidak mungkin.<ref name="nyt"/>. Ketika Rosalyn dan Dr. Berson mempublikasikan penemuannya terhadap insulin, penemuan tersebut menghadapi penolakan karena hanya sedikit ilmuwan yang menyakini bahwa antibodi dapat mendeteksi insulin yang berukuran sangat kecil. Namun akhirnya, penelitian tersebut diterima oleh The Journal of Clinical Investigation. Teknik yang ditemukan oleh Rosalyn bersama dengan Dr. Solomon A. Berson ini telah menandai abad baru dalam dunia endokrinologi.
 
Bersama dengan Dr. Berson, Rosalyn juga berhasil membuktikan bahwa penderita [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes mellitus tipe 2]] memproduksi lebih banyak insulin daripada orang normal. Sehingga penelitian ini membuktikan ketidakmampuan pasien menggunakan insulin sebagai penyebab diabetes. Peneliti lain di rumah sakit tempat Rosalyn bekerja juga melakukan modifikasi pada immunoassay temuannya untuk mendeteksi hormon, vitamin B12, dan virus hepatitis B.
 
Rosalyn diangkat ke kedudukan yang lebih tinggi dan bertanggung jawab di RS VA selama tahun-tahun itu. Pada tahun [[1976]], ia menjadi wanita pertama yang memenangkan [[Albert Lasker Award for Basic Medical Research]].