Kabupaten Jombang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pai Walisongo (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Gus bahlul) dan mengembalikan revisi 7149676 oleh Hysocc
Gus bahlul (bicara | kontrib)
Baris 43:
Jombang juga dikenal dengan sebutan '''Kota Santri''', karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.<ref>{{cite web|url=http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|title=Jombang Kota Santri|publisher=Info-jombang.tripod.com|date=|accessdate=2011-07-24}}</ref> Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan Darul Ulum (Rejoso).
 
Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Jombang, di antaranya adalah mantan [[Presiden Indonesia]] yaitu [[Abdurrahman Wahid|KH Abdurrahman Wahid]], pahlawan nasional [[Hasyim Asy'ari|KH Hasyim Asy'ari]] dan [[Wahid Hasyim|KH Wahid Hasyim]], tokoh intelektual Islam [[Nurcholis Madjid]], serta budayawan [[Emha Ainun Najib]] dan seniman [[Cucuk Espe|<nowiki/>]][[Cucuk]] Espe.
 
Konon, kata '''''Jombang''''' merupakan akronim dari kata [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] yaitu '''''ijo''''' ''(Indonesia: hijau)'' dan '''''abang''''' ''(Indonesia: merah)''. Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang.<ref>{{cite web|url=http://www.visitjombang.com/id/tentang-jombang.html|title=Tentang Jombang|publisher=Visitjombang.com|date=|accessdate=2011-07-24}}</ref>