Baladewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Rian asw (bicara | kontrib)
Baris 23:
Dalam [[Bhagawata Purana]] diceritakan, setelah Baladewa ambil bagian dalam pertempuran antara wangsa [[Yadu]] dan [[Wresni]], dan setelah ia menyaksikan Kresna mencapai [[moksa]], ia duduk untuk bermeditasi agar mampu meninggalkan dunia fana lalu mengeluarkan ular putih dari dalam mulutnya. Setelah itu ia diangkut oleh Sesha dalam wujud ular.
 
==Baladewa dalam duniaPewayangan pewayanganJawa==
 
[[image:Baladewa-kl.jpg|thumb|right|Prabu Baladewa dalam bentuk [[wayang kulit]] versi Jawa]]
Baris 31:
 
Baladewa berwatak keras hati, mudah naik darah tapi pemaaf dan arif bijaksana. Ia sangat mahir dalam olah keterampilan mempergunakan gada, hingga [[Bima]] dan [[Duryudana]] berguru kepadanya. Baladewa mempunyai dua pusaka sakti; [[Nangggala]] dan [[Alugara]], keduanya pemberian [[Bathara Brahma]]. Ia juga mempunyai kendaraan gajah bernama Kyai Puspadenta.
Dalam banyak hal [[Monarki|prabu]] Baladewa adalah lawan daripada prabu Kresna. Kresna berwarna hitam sedangkan Baladewa berkulit putih (Bule).
 
Pada perang [[Bharatayuddha]] sebenarnya prabu Baladewa memihak para Korawa, tetapi berkat siasat [[Kresna]], beliau tidak ikut dan malahan bertapa di ''Grojogan Sewu'' (Grojogan = Air Terjun, Sewu = Seribu) dengan tujuan agar apabila terjadi perang Bharatayuda Baladewa tidak dapat mendengarnya karena tertutup suara gemuruh air terjun selain itu dijanjikan oleh Kresna akan dibangunkan ketika nanti Bharatayuda terjadi, padahal keesokan harinya setelah bertapa di ''Grojogan Sewu'' terjadilah perang Bharatayuda. Jika tidak pasti para [[Pandawa]] kalah, karena prabu [[Baladewa]] sangatlah sakti.
 
Baladewa ada yang mengatakan sebgai titisan daripada [[naga]] sementara yang lainya meyakini sebagai titisan [[Sanghyang Basuki]] , Dewa keselamatan. Ia berumur sangat panjang. Setelah selesai perang [[Bharatayudha]], Prabu Baladewa menjadi pamong dan penasehat Prabu [[Parikesit]], raja negara Astina setelah Prabu Kalimataya/Prabu Puntadewa, dengan gelar Resi Balarama. Ia mati [[moksa]] setelah punahnya seluruh Wangsa [[Yadawa]].