Paul Ricœur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 37 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q192066
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Paul Ricoeur.jpg|thumb|200px|Paul Ricoeur, Filsuf Perancis]]
'''Paul Ricoeur''' adalah [[filsuf]] dari [[Perancis]] pada [[abad ke-20]].<ref name="Bertens">{{id}}K. Bertens., ''Filsafat Kontemporer - Perancis'', Jakarta: Gramedia, 2001</ref> Selain sebagai filsuf, dia juga menyumbangkan pemikiran dalam bidang [[politik]], [[sosial]], [[budaya|kultural]], [[pendidikan|edukatif]], dan [[teologi]]s.<ref name="Bertens"/> Dia termasuk cendikiawancendekiawan Protestan yang sangat terkenal di Perancis.<ref name="Bertens"/>
 
== Riwayat Hidup ==
Paul Ricouer dilahirkan di [[Valence]], Perancis Selatan, tahun [[1913]] dan menjadi yatim piatu dua tahun kemudian.<ref name="Bertens"/> Ia berasal dari keluarga [[Kristen Protestan]] yang saleh dan dipandang sebagai cendikiawan di Perancis.<ref name="Atho">{{id}}Nafisul Atho dan Arif Fahrudin., ''Hermeneutika Transendental'', Yogyakarta: IRCISoD, 2003</ref> Dibesarkan sebagai yatim piatu di Rennes.<ref name="Atho"/> Pada tahun 1930 ia mendaftarkan diri sebgai mahasiswa Universitas Sorbonne sebgai mahasiswa S-2 dan pada tahun 1935 memperoleh agregasi filsafat secara resmi di sana.<ref name="Atho"/> Dia menggeluti bidang filsafat karena bekenalan dengan R. Dalbiez, kemudian melanjutkan studi di Universitas Sorbonne dan lulus tahun 1935 dengan agregasi filsafat.<ref name="Bertens"/> Karirnya dimulai dari perkenalannya dengan Dalbiez di [[Lycee]], seorang filsuf beraliran [[Thomistis]] yang terkenal, karena dialah salah seorang Kristen pertama yang mengadakan studi mengenai psikoanalisa [[Sigmund Freud|Freud]] (1936).<ref name="Atho"/> Pada tahun 1937 hingga 1939 mengikuti wajib militer Perancis dan menjadi tahanan perang hingga 1945.<ref name="Bertens"/> Dalam tahanan di Jerman dia justru belajar filsafat dari karya [[Husserl]], [[Heidegger]], [[Karl Jaspers|Jaspers]] yang lebih beraliran [[eksistensialisme|eksistensialis]] pada waktu itu.<ref name="Bertens"/> Kemudian dia meraih gelar doktornya di Universitas Strausbourg tahun 1950.<ref name="Bertens"/><ref name="Atho"/> Dia terus mempelajari dan membaca filsafat dari para filsuf besar sehingga dia benar-benar ahli dalam filsafat.<ref name="Bertens"/> Kemudian selain bidang filsafat, pandangannya meluas kepada politik, sosial, kultural, pendidikan dan teologi.<ref name="Bertens"/> Berkat pemikiran teologinya, dia dianugerahi [[doktor]] [[teologi]] honoris dari Universitas [[Katolik]] Nijmegen di [[Belanda]] pada tahun 1968.<ref name="Bertens"/> Dia juga memperoleh gelar profesof filsafat dari Universitas di [[Sorbonne]] pada 1959.<ref name="Bertens"/> Karya-karyanya terus saja terbit, baik dalam bidang filsafat maupun teologi.<ref name="Bertens"/> Dia berpindah ke Universitas Nanterre untuk melakukan kontak lebih erat dengan [[mahasiswa]] di sana, namun justru dalam gerakan mahasiswa melawan pemerintahan Jenderal Gaulle dia mengundurkan diri karena trauma dengan kekerasan yang terjadi dalam lingkup kampus.<ref name="Bertens"/> Lalu dia hanya menjadi dosen undangan di Universitas [[Lauven]], Universitas [[Chicago]] dan menjadi direktur di Pusat studi tentang [[fenomenologi]] dan [[hermeneutika]].<ref name="Bertens"/> Dia terus berkarya dalam filsafat, [[bahasa]] dan hermeneutika.<ref name="Bertens"/>
 
== Pemikiran ==
Baris 48:
Dengan melacak apa yang dibalik simbol, seseorang yang merasa bernoda, berdosa di hadapan yang transenden pasti akan merasa bersalah.<ref name="Leahy"/> Maka manusia mencari kemurnian atau purifikasi sehingga menusia kembali kepada dirinya sendiri di dalam "Ada" yang ditemukannya.<ref name="Leahy"/>
 
== referensiReferensi ==
{{reflist}}
 
 
 
== Bacaan Lanjutan ==