Didymus Si Buta: Perbedaan antara revisi

'''Didymus Si Buta''' (juga dieja '''Dedimus''' atau '''Didymous''')<ref>[http://www.acsu.buffalo.edu/~duchan/new_history/ancient_history/dedimus.html Judy Duchan. Dedimus (Didymus) 313-398 AD]</ref> (~ 313 – 398) adalah seorang penulis spiritual [[Kristen]], [[teolog]], dan penafsir [[Alkitab]] asal [[Aleksandria]], [[Mesir]].<ref name="Ferguson">{en} Sinclair Ferguson, David Wright. 1988. ''New Dictionary of Theology''. England: Intervarsity Press. Hal. 324.</ref> Sejak berusia 4 tahun dia sudah mengalami kebutaan.<ref name="Ferguson"/> Didymus sangat menentang [[Maniisme|Manikheisme]] dan [[Arianisme]].<ref name="Ferguson"/> Tafsiran-tafsirannya terhadap [[Kitab Suci]] memberikan sumbangan berharga bagi tradisi eksegesis [[Yunani]].<ref name="Ferguson"/>

== Ajaran ==
Sejak lama, ia telah menghapalkan argumen-argumen teologis dan filosofis ketika teks-teks Alkitab dibacakan kepadanya.<ref name="Ferguson"/> Sementara, pemurnian manusia itu sendiri sudah dimulai dengan air baptis.[2] Mengenai pemahaman tentang apokatastasis atau pemulihan segala sesuatu baik dalam wujud asli atau rohani, Didymus berpegang pada ajaran [[Origenes]].<ref name="Dister">{id} Nico Syukur Dister. 2004. ''Teologi Sistematika 2''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 528-29.</ref> Menurutnya, tidak ada orang yang berdosa yang akan hidup pada masa mendatang karena dosa akan segala berakhir.<ref name="Dister"/> Ia bahkan memandang malaikat-malaikat yang sebelumnya telah jatuh tetap memiliki kerinduan untuk diselamatkan dan memang mereka ditebus oleh [[Kristus]].<ref name="Dister"/> Ia yakin bahwa hukuman [[Allah]] terhadap manusia tujuannya adalah untuk mendidik, melatih dan menguji manusia.<ref name="Dister"/> Dari Origenes pula Didymus mengikuti gagasan api penyucian. Manusia akan dimurnikan oleh api rohani yang berasal dari Allah.<ref name="Dister"/> Sementara, pemurnian manusia itu sendiri sudah dimulai dengan air baptis.<ref name="Dister"/>