Orang Yahudi Palestina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
== Sejarah ==
Sebelum terpecahnya [[Kekaisaran Utsmaniyah]], penduduk daerah yang sekarang meliputi [[negara Israel]] modern, [[Tepi Barat]], dan [[Jalur Gaza]] tidak secara eksklusif beragama Muslim. Di bawah pemerintahan Kekaisaran tersebut pada pertengahan abad ke-16, tidak lebih dari 10.000 orang Yahudi tinggal di Palestina,<ref name=Petersp287>{{Cite book|url=http://books.google.ca/books?id=5-Q1h2hONGMC&pg=PA287&dq=mustarabim&lr=&as_brr=0#v=onepage&q=mustarabim&f=false|title=The Monotheists: Jews, Christians, and Muslims in Conflict and Competition, Volume II: The Words and Will of Godfirst1=Francis E.|last1=Peters|publisher=Princeton University Press|year=2005|
Situasi komunitas Yahudi di Palestina lebih rumit daripada di negara-negara Arab tetangganya.<ref name=Tamari/> Di [[Yaman]], [[Irak]], [[Suriah]] dan [[Lebanon]], sebagian besar masyarakatnya bersifat homogen dalam segi kesukuan dan kepercayaan, sedangkan di Palestina pada abad ke-19, ziarah-ziarah orang Yahudi dan proyek-proyek kolonial Kristen Eropa menarik banyak [[imigran]] [[Ashkenazi]] dari [[Eropa Timur]] dan kaum [[Sefardim]] dari [[Bulgaria]], [[Turki]] dan [[Afrika Utara]].<ref name=Tamari/> Orang Yahudi di Palestina tidak seluruhnya berasal dari [[semenanjung Iberia]] dan termasuk di dalamnya, sejumlah besar komunitas ber[[bahasa Yiddi]], yang telah berdiam di Palestina pada abad-abad sebelumnya.<ref name=Tamari/>
Baris 16:
Menjelang akhir era kekaisaran Ottoman di Palestina, komunitas Yahudi pribumi hidup terutama di empat "kota suci", yaitu [[Safed]], [[Tiberias]], [[Hebron]] dan [[Yerusalem]].<ref name=Tamari/> Penduduk Yahudi terdiri dari kaum [[Ashkenazi]] (berbahasa Yahudi-Jerman) dan [[Sefardim]]. Kaum [[Sefardim]] dapat dibagi atas "[[Sefardim]]" biasa (berbahasa Yahudi-Spanyol) dan "''Moghrabim''" (berbahasa Arab). Mayoritas orang Yahudi di empat kota suci tersebut, kecuali Yerusalem, dapat berbahasa Arab dan Yahudi-Spanyol.<ref name=Tamari/> Bahasa dominan di kalangan orang Yahudi di Yerusalem adalah bahasa [[Yiddish]], akibat migrasi besar-besaran orang Yahudi [[Ashkenazi]] dari [[Rusia]] dan [[Eropa Timur]]. Namun, pada tahun 1882, terdapat 7.620 orang [[Sefardim]] di Yerusalem, di antaranya 1.290 kaum Moghrabim, yang berasal dari tanah [[Maghreb]] atau [[Afrika Utara]]. Penduduk asli kota adalah warga Turki, dan fasih ber[[bahasa Arab]].<ref name=Tamari/> Bahasa Arab juga menjadi bahasa pergaulan umum (''[[lingua franca]]'') bagi kaum [[Sefardim]]/Moghrabim dan [[Ashkenazi]] serta orang Arab non-Yahudi di kota-kota berpenduduk campuran seperti [[Safed]] dan [[Hebron]].<ref name=Tamari/>
Dalam karya-karya naratif Arab di Palestina pada akhir periode Ottoman, yang dibuktikan dari sejumlah otobiografi dan buku harian Khalil al-Sakakini dan Wasif Jawhariyyeh, orang Yahudi "pribumi" sering disebut dan digambarkan sebagai "''abnaa al-balad''" ("anak-anak negeri"), "kompatriot", atau "''Yahud Awlad Arab''" (orang Yahudi anak-anak Arab).<ref name=Tamari/> Pada bulan Februari 1919 Kongres Pertama Palestina menerbitkan manifesto [[anti-Zionis]] menolak imigrasi [[Zionis]], tetapi mengulurkan sambutan bagi orang Yahudi "di antara kami yang telah di-Arab-kan, yang telah tinggal di provinsi kami sejak sebelum perang. Mereka itu adalah seperti kami, dan loyalitas mereka adalah milik kami."<ref name=Tamari>{{Cite web|title=Ishaq al-Shami and the Predicament of the Arab Jew in Palestine|author=Salim Tamari
== Orang Yahudi di Eropa sebagai "Yahudi Palestina" ==
|