Kedok Ketawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-[[Category: +[[Kategori:)
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Penyesuaian kata
Baris 44:
Kritikus dan penulis naskah [[Saeroen]], yang menulis skenario ''Pemandangan'', memuji film ini terutama sinematografinya. Ia membanding-bandingkannya dengan film-film impor [[Hollywood]].{{sfn|Biran|2009|p=232}} Sebuah ulasan tanpa nama di ''[[Bataviaasch Nieuwsblad]]'' menyebutkan bahwa film ini mencampurkan sensibilitas [[Pribumi Indonesia|pribumi]] dan orang Eropa dan memuji sinematografinya. Ulasan tersebut berkesimpulan film ini melampaui harapan orang-orang, namun terlihat jelas bahwa ini film pertama buatan studionya.{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1940, Filmaankondiging Cinema Palace}} Ulasan lain di ''Soerabaijasch Handelsblad'' menyebutkan film ini adalah salah satu film buatan lokal terbaik sambil memuji sinematografi dan pemeranan tokohnya.{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1940, Kedok Ketawa}}
 
==DampakPeninggalan==
Setelah kesuksesan ''Kedok Ketawa'', Saeroen bergabung dengan Union Film dan menulis dua skenario film untuk mereka, ''Harta Berdarah'' dan ''Bajar dengan Djiwa'' (keduanya 1940). Union Film kemudian memproduksi delapan film pada tahun 1940 dan 1941 sebelum ditutup pasca-[[pendudukan Jepang di Indonesia|invasi Jepang]] pada awal 1942.{{sfn|Biran|2009|p=233}}