Tokugawa Ieyasu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Marlin Setia1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
| death_place = [[Shizuoka|Sunpu]], [[Jepang]]
}}
'''Tokugawa Ieyasu''' (徳川 家康; {{lahirmati|[[Okazaki]]|31|1|1543|[[Shizuoka, Shizuoka|Shizuoka]]|1|6|1616}}; lahir dengan nama '''Matsudaira Takechiyo''' 松平 竹千代) adalah seorang ''[[daimyo]]'' dan ''[[shogun]]'' di [[Jepang]]. Pendiri [[Keshogunan Tokugawa]] (''Tokugawa Shogunate'') yang memerintah Jepang sejak menaklukkan [[Ishida Mitsunari]] dalam [[Pertempuran Sekigahara]] pada tahun [[1600]] hingga [[Restorasi Meiji]] pada tahun [[1868]]. Bersama dengan [[Toyotomi Hideyoshi]] dan [[Oda Nobunaga]], Ieyasu adalah salah satu dari tiga pemersatu Jepang pada [[periode Sengoku]]. Ia memerintah dari tahun [[1600]] karena sepeninggalan Shogun[[Toyotomi Hideyoshi|Hideyoshi]] terjadi perebutan kekuasaan di antara para daimyo. Daimyo Ieyasu akhirnya berhasil merebut kekuasaan keshogunan. Ieyasu mendirikan keshogunan Tokugawa, Pemerintahannya dipusatkan di Edo (sekarang Tokyo). Selama 264 tahun (1603-1868) keshogunan Tokugawa berkuasa di Jepang. Selama periode ini, Jepang cenderung tertutup dari dunia luar. Keshogunan Tokugawa berakhir setelah Restorasi Meiji yang menandai berakhirnya keshogunan Tokugawa sekaligus menjadi keshogunan terakhir di Jepang.
 
==Kehidupan awal (1542–1556)==
Baris 30:
Nobuhide mengancam akan mengeksekusi Takechiyo/Ieyasu kecuali ayahnya memutuskan semua hubungan dengan klan Imagawa. Hirotada menjawab apabila mengkorbankan anaknya akan terjadi masalah serius dengan klan Imagawa. Meskipun menolak, Nobuhide memilih untuk tidak membunuh Takechiyo melainkan menahannya selama tiga tahun di kuil Manshoji, [[Nagoya]].
 
Pada tahun 1549, ketika Takechiyo berumur tujuh tahun, ayahnya, Hirotada meninggal dunia. Pada waktu yang hampir sama, Oda Nobuhide meninggal dunia karena wabah. Kematiannya menjadi pukulan berat bagi klan Oda. tentara di bawah Komando Imagawa, [[Sessai Taigen]] mengepung benteng yang menjadi tempat tinggal Daimyo baru [[Klan Oda]], [[Oda Nobuhiro]]. dengan benteng yang akan jatuh, Sessai menawarkan pengepungan apabila Klan Oda tidak mau menyerah atau menyerahkan Takechiyo diambil sebagai sandera dan dibawa ke sunpu. Disini ia mendapatkan kehidupan yang cukup baik sebagai sandera dan sekutu Imagawa yang berpotensi di masa depan.
 
==Kebangkitan (1556–1584)==
Di tahun 1556 dia beranjak dewasa, dan, mengikuti tradisi, mengubah namanya dari Matsudaira Takechiyo menjadi Matsudaira Jirōsaburō Motonobu (松平 次郎三郎 元信). Satu tahun kemudian, di usia 16 (menurut perhitungan penanggalan Asia Timur), dia menikahi istri pertamanya dan mengubah namanya lagi menjadi Matsudaira Kurandonosuke Motoyasu (松平 蔵人佐 元康). Diizinkan kembali ke Mikawa tempat kelahirannya, Imagawa memerintahkan dia untuk melawan klan Oda dalam serangkaian pertempuran. Motoyasu berjuang pertempuran pertama di [[Pengepungan Terabe]] dan kemudian berhasil mengantarkan persediaan untuk benteng perbatasan melalui serangan malam berani.
 
Pada 1560 pimpinan klan Oda telah beralih pada pemimpin brilian [[Oda Nobunaga]]. [[Imagawa Yoshimoto]] memimpin pasukan besar (sekitar 20.000 pasukan) menyerang wilayah klan Oda. Motoyasu dengan pasukannya merebut sebuah benteng di perbatasan dan kemudian tinggal di sana untuk mempertahankannya. Akibatnya, Motoyasu dan orang-orangnya tidak hadir pada [[Pertempuran Okehazama]] dimana Yoshimoto dibunuh oleh serangan kejutan Oda Nobunaga.
 
Dengan kematian Yoshimoto, Motoyasu memutuskan untuk bersekutu dengan klan Oda. Perjanjian rahasia perlu dilakukakan karena istri Motoyasu dan bayinya, Nobuyasu, disandera di Sunpu oleh [[klan Imagawa]]. Pada tahun 1561, Motoyasu secara terbuka berpisah dari Imagawa dan merebut istanabenteng Kaminojo. Motoyasu kemudian melakukan pertukaran istri dan anaknya dengan istri dan putri penguasa istanabenteng Kaminojo. Pada 1563 Nobuyasu menikah dengan putri dari Nobunaga, [[Tokuhime]].
 
Selama beberapa tahun ke depan, Motoyasu mereformasi klan Matsudaira dan menenteramkan Mikawa. Dia juga memperkuat pengikut kuncinya dengan memberi mereka tanah and istana di Mikawa. Mereka yaitu: [[Honda Tadakatsu]], [[Ishikawa Kazumasa]], [[Koriki Kiyonaga]], [[Hattori Hanzō]], [[Sakai Tadatsugu]], and [[Sakakibara Yasumasa]].
 
Motoyasu mengalahkan pasukan militer dari Mikawa Monto di [[Provinsi Mikawa]] pada [[Pertempuran Azukizaka]]. Monto adalah kelompok biarawan yang suka berperang yang berkuasa di [[Provinsi Kaga]] dan memiliki banyak kuil di tempat lainnya di Jepang. Mereka menolak untuk mematuhi perintah Motoyasu dan jadi dia berperang dengan mereka, mengalahkan pasukan mereka dan merobohkan kuil mereka. Pada suatu pertempuran, Motoyasu hampir tewas ketika ia terkena peluru yang tidak menembus baju besinya. Kedua pasukan, Motoyasu dan pasukan Monto menggunakan senjata mesiu baru dari Portugis yang diperkenalkan di Jepang 20 tahun sebelumnya.
 
Pada tahun 1567 , Motoyasu mengubah namanya lagi, nama keluarga barunya adalah Tokugawa dan namanyanama pemberiannya sekarang Ieyasu. Dengan demikian, ia mengaku sebagai keturunan dari [[klan Minamoto]]. Tidak ada bukti yang membenarkan ini yang diduga keturunan dari [[Kaisar Seiwa|Seiwa]] Tennō, Kaisar ke-56 Jepang .
 
Ieyasu tetap menjadi sekutu Oda Nobunaga dan tentara Mikawa-nya adalah bagian dari pasukan Nobunaga yang ditangkap di [[Kyoto]] pada tahun 1568. Pada saat yang sama Ieyasu sedang memperluas wilayahnya sendiri. Dia dan [[Takeda Shingen]], daimyo klan Takeda di [[Provinsi Kai]] membuat aliansi dengan tujuan menaklukkan semua wilayah Imagawa. Pada tahun 1570 , pasukan Ieyasu ditangkap di [[Provinsi Tōtōmi]] ketika pasukan Shingen merebut [[Provinsi Suruga]] (termasuk ibukota Imagawa, Sunpu).
 
Ieyasu mengakhiri aliansi dengan Takeda dan melindungi bekas musuh mereka, [[Imagawa Ujizane]]; ia juga bersekutu dengan [[Uesugi Kenshin]] dari klan Uesugi - musuh klan Takeda. Setelah tahun itu, Ieyasu memimpin 5.000 paaukannya membantu Nobunaga di [[Pertempuran Anegawa]] melawan klan Azai dan Asakura.
Baris 61:
Pada akhir 1582, Ieyasu sedang dekat dengan Osaka dan jauh dari wilayah sendiri ketika ia mengetahui bahwa Nobunaga dibunuh oleh [[Akechi Mitsuhide]]. Ieyasu berhasil melakukan perjalanan berbahaya kembali ke Mikawa, menghindari pasukan Mitsuhide di sepanjang perjalanan, karena mereka berusaha untuk menemukan dan membunuhnya. Satu minggu setelah ia tiba di Mikawa, pasukan Ieyasu bergerak untuk membalas dendam pada Mitsuhide. Tapi mereka terlambat, Hideyoshi mengalahkan dan membunuh Akechi Mitsuhide dalam [[Pertempuran Yamazaki]].
 
Kematian Nobunaga berarti bahwa beberapa provinsi yang diperintah oleh pengikut Nobunaga, siap untuk perebutan. Pemimpin Provinsi Kai melakukan kesalahan dengan membunuh salah seorang ajudan dari Ieyasu. Ieyasu segera menyerbu Kai dan mengambil kendali. [[Hōjō Ujimasa]], pemimpin klan Hōjō menanggapi dengan mengirimkan banyak pasukan yang lebih besar ke Shinano dan kemudian ke Provinsi Kai. Tidak ada pertempuran yang terjadi antara pasukan Ieyasu dan pasukan besar Hōjō dan , setelah beberapa negosiasi , Ieyasu dan Hōjō setuju untuk penyelesaian yang meninggalkan Ieyasu menguasai kedua [[Provinsi Kai]] dan [[Provinsi Shinano|Shinano]], sedangkan Hōjō menguasai provinsi Kazusa (serta sebagian kecil dari kedua Provinsi Kai dan Shinano) .
 
Pada saat yang sama (1583) perang untuk menguasai Jepang terjadi antara [[Toyotomi Hideyoshi]] dan [[Shibata Katsuie]]. Ieyasu tidak ikut dalam konflik ini, membangun reputasinya baik untuk berhati-hati dan kebijaksanaan. Hideyoshi mengalahkan Katsuie di [[Pertempuran Shizugatake]] - dengan kemenangan ini, Hideyoshi menjadi daimyo paling kuat di Jepang.
 
==Ieyasu dan Hideyoshi (1584–1598)==
{{main|pertempuranPertempuran Komaki dan Nagakute}}
[[Image:Go board Hideyoshi Ieyasu Ryogenin M1868.jpg|thumb|Hideyoshi dan Ieyasu bermain Go di papan ini.]]
 
Pada tahun 1584, Ieyasu memutuskan untuk mendukung [[Oda Nobukatsu]], putra tertua dan pewaris [[Oda Nobunaga]], untuk melawan [[Toyotomi Hideyoshi|Hideyoshi]]. Ini adalah tindakan berbahaya dan bisa mengakibatkan kehancuran bagi Tokugawa.
 
Pasukan Tokugawa mengambil benteng tradisional Oda di Owari, Hideyoshi merespon dengan mengirim pasukan ke Owari. Ekspedisi Komaki adalah satu-satunya saat pemersatu Jepang berperang satu sama lain: Hideyoshi melawan Ieyasu. Ekspedisi ini bersifat ragu-ragu dan setelah berbulan-bulan ekspedisi yang sia-sia dan penuh kepura-puraan, Hideyoshi menyelesaikan perang melalui negosiasi. Pertama-tama dia berdamai dengan [[Oda Nobukatsu]], dan kemudian ia menawarkan gencatan senjata kepada Ieyasu. Kesepakatan itu dibuat pada akhir tahun, sebagai bagian dari perjanjian, putra kedua Ieyasu, O Gi Maru, menjadi anak angkat Hideyoshi.
Baris 117:
Ogosho Ieyasu juga mengawasi urusan diplomatik dengan Belanda dan Spanyol. Dia memilih untuk menjauhkan Jepang dari Eropa mulai tahun 1609, meskipun bakufu tidak memberikan hak eksklusif perdagangan Belanda dan mengizinkan mereka untuk mempertahankan sebuah "pabrik" untuk tujuan perdagangan. Dari 1605 sampai kematiannya, Ieyasu berkonsultasi dengan perintis Inggris Protestan dari pekerja Belanda, William Adams, yang memainkan peran penting dalam membentuk dan memajukan hubungan Keshogunan yang berkembang dengan Spanyol dan Gereja Katolik Roma.
 
Pada tahun 1611, Ieyasu, memimpin 50.000 orang, mengunjungi Kyoto untuk menyaksikan penobatan [[Kaisar Go-Mizunoo]]. Di Kyoto, Ieyasu memerintahkan renovasi istana dan bangunan kekaisaran, dan memaksa sisa daimyo barat untuk menandatangani sumpah setia kepadanya. Pada 1613, ia menulis ''Kuge Shohatto'', sebuah dokumen yang menempatkan pemerintahan daimyo di bawah pengawasan ketat, meninggalkan mereka sebagai boneka seremonial. Pengaruh kekristenan, yang diliputi kekacauan selama [[Reformasi Protestan]] dan sesudahnya, di Jepang yang membuktikan permasalahan bagi Ieyasu. Pada 1614, ia menandatangani Dekrit Pengusiran Kristen yang melarang kekristenan, mengusir semua orang Kristen dan orang asing, dan Kristen dilarang mempraktikkan agama mereka. Akibatnya, banyak [[Kirishitan]] (Kristiani awal Jepang) melarikan diri baik ke Portugis [[Macau]] maupun Spanyol [[Filipina]].
 
Pada tahun 1615 , ia mempersiapkan ''Buke Shohatto'' (武家諸法度), sebuah dokumen menetapkan masa depan rezim Tokugawa .
Baris 124:
{{main|Pengepungan Osaka}}
 
Puncak kehidupan Ieyasu adalah pengepungan [[Istana Osaka]] (1614-1615). Ancaman terakhir yang tersisa bagi kepemimpinan Ieyasu adalah [[Toyotomi Hideyori]], putra dan pewaris sah Hideyoshi. Dia sekarang seorang daimyo muda yang hidup di Istana Osaka. Banyak samurai yang menentang Ieyasu berkumpul di sekitar Hideyori, mengklaim bahwa dia adalah penguasa sah Jepang. Ieyasu menemukan kesalahan dengan upacara pembukaan sebuah kuil yang dibangun oleh Hideyori; itu seolah-olah Hideyori berdoa untuk kematian Ieyasu dan kehancuran bagi klan Tokugawa. Ieyasu memerintahkan Toyotomi untuk meninggalkan [[Istana Osaka]], tetapi orang-orang di dalam benteng menolak dan memanggil samurai untuk berkumpul ke dalam istana. Kemudian Tokugawa, dengan pasukan besar yang dipimpin oleh Ogosho Ieyasu dan Shogun Hidetada, mengepung benteng Osaka apa yang sekarang dikenal sebagai "Pengepungan Musim Dingin Osaka". Akhirnya , Tokugawa mampu melakukan negosiasi dan gencatan senjata setelah tembakan meriam diarahkan mengancam ibu Hideyori, [[Yodogimi]]. Namun, setelah perjanjian disepakati, Tokugawa mengisi parit luar Istana Osaka dengan pasir sehingga pasukannya bisa berjalan di atasnya. Melalui cara ini, Tokugawa memperoleh sebidang tanah yang luas melalui negosiasi dan penipuan bahwa ia tidak bisa melakukan pengepungan dan pertempuran. Ieyasu kembali ke [[istana Sunpu]] sekali, tapi setelah Toyotomi menolak perintah lain untuk meninggalkan Osaka, ia dan pasukannya sekutunya sebesar 155.000 tentara menyerang Istana Osaka lagi dalam "Pengepungan Musim Panas Osaka". Akhirnya pada akhir 1615, Istana Osaka jatuh dan hampir semua pasukan pertahanan tewas termasuk Hideyori, ibunya (janda dari Hideyoshi, Yodogimi), dan anak bayinya. Istrinya, Senhime (cucu dari Ieyasu), dikirim kembali ke Tokugawa hidup-hidup. Dengan Toyotomi yang akhirnya dipadamkan, tidak ada ancaman tersisa bagi klan Tokugawa untuk mendominasi Jepang.
 
==Wafat==
[[Image:NikkoCastGateKuil_di_nikko.jpg|thumb|right|Pemakaman Ieyasu di [[Tōshō-gū]]]]
Pada 1616, Ieyasu meninggal pada usia 73 tahun. Penyebab kematiannya diperkirakan adalah kanker atau sifilis. Shogun Tokugawa pertama didewakan dengan nama Tōshō Daigongen (東照大権現), "Gongen yang Agung, Cahaya dari Timur". (''Gongen'' (awalan Dai- bermakna agung) diyakini menjadi Buddha yang telah muncul di bumi dalam bentuk Kami untuk menyelamatkan makhluk hidup). Saat masih hidup, Ieyasu telah menyatakan keinginannya untuk didewakan setelah kematiannya untuk melindungi keturunannya dari kejahatan. Jenazahnya dimakamkan di makam Gongen di Kunōzan, Kunōzan Tōshō-gū (久能山東照宮). Setelah ulang tahun pertama kematiannya, jenazahnya dikuburkan kembali di [[Kuil Buddha dan Shinto di Nikkō‎|Kuil Nikkō]], Nikkō Tōshō-gū (日光東照宮). Jenazahnya masih ada disana. Gaya arsitektur makamnya dikenal sebagai Gongen-zukuri, yaitu gaya Gongen.
 
{{kotak mulai}}